Mentan Sebut Lonjakan Beras Indonesia Bikin Eksportir Negara Lain Ketar-ketir

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Dok Kementan

Mentan Sebut Lonjakan Beras Indonesia Bikin Eksportir Negara Lain Ketar-ketir

Naufal Zuhdi • 27 April 2025 11:07

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan ada salah satu lembaga Amerika Serikat, yakni United States Department of Agriculture (USDA) yang menyampaikan bahwa produksi beras di Indonesia melompat tinggi.

"Dan kata-katanya itu mengecewakan eksportir negara lain. Sangat menarik karena diprediksi produksi kita 34 lebih juta ton dari target kita 32 (juta ton), moga-moga itu tercapai," beber Amran, dikutip Minggu, 27 April 2025.

"Tidak ada satupun negara di dunia menginginkan, khususnya eksportir, menginginkan Indonesia swasembada. Kenapa? Kita adalah pasarnya. Itu pasti, itu normal, normatif, itu sangat normal," tambahnya.

Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan melakukan ekspor beras meskipun Presiden Prabowo Subianto telah memberikan izin untuk Indonesia mengekspor beras. Pemerintah, kata Amran, akan memfokuskan kebutuhan beras di dalam negeri terlebih dulu.

"Kita upayakan dulu, stok kita perkuat. Yang penting kita dulu cukup dalam negeri, bila perlu siapkan betul-betul lebih dari cukup. Kenapa? Iklim tidak bersahabat, kita harus mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina," tegas Amran.
 

Baca juga: 

Kebut Negosiasi Tarif AS, RI Bentuk Working Group



(Ilustrasi beras. MI/Usman Iskandar)

Diplomasi perdagangan

Indonesia sendiri telah menempuh berbagai jalur diplomasi, mulai dari United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan, hingga Departemen Keuangan AS, untuk memperkuat posisi dalam negosiasi bilateral terkait kebijakan tarif resiprokal dan perlindungan industri dalam negeri.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, langkah-langkah reformasi dan deregulasi yang dilakukan Indonesia juga sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto dan menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

"Hal tersebut juga sekaligus bisa memecahkan masalah baik masalah bilateral maupun masalah global. Jadi ini adalah sebuah pengakuan dari Amerika Serikat terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia," tutur Sri Mulyani.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)