Banyak Lansia Masih Kuat Haji, Menag Minta Arab Saudi Tak Berlakukan Batasan Usia Jemaah

Menteri Agama Nasaruddin Umar, dok (Metrotvnews.com/Yurike)

Banyak Lansia Masih Kuat Haji, Menag Minta Arab Saudi Tak Berlakukan Batasan Usia Jemaah

Putri Purnama Sari • 25 February 2025 13:42

Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar telah meminta pemerintah Arab Saudi untuk tidak memberlakukan batasan usia bagi jemaah haji Indonesia. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahad Abdulrahman Al-Jalajel, di Rumah Dinas Duta Besar Arab Saudi di Jakarta pada 24 Februari 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin menekankan bahwa kriteria kelayakan haji seharusnya didasarkan pada kondisi kesehatan (istitha'ah), bukan usia. 

"Kami minta supaya kriteria yang dijadikan pokok nanti bisa haji itu adalah istitha'ah dari segi kesehatan, bukan dari segi umur," kata Nasarudin yang dikutip, Selasa, 25 Februari 2025.

Nasaruddin menyebut bahwa di Indonesia, banyak individu berusia di atas 90 tahun yang masih kuat dan mampu melaksanakan ibadah haji, sementara beberapa yang lebih muda mungkin memiliki kondisi fisik yang kurang mendukung. 

Selain itu, beliau juga meminta agar, jika ada perubahan terkait batasan usia, diberikan waktu satu tahun untuk sosialisasi kepada masyarakat Indonesia.

"Karena di Indonesia ada orang lebih dari 90 tahun masih sangat kuat. Ada juga yang kurang dari 90 tahun tapi sudah lemah. Maka itu saya memohon kepada Menteri Kesehatan Saudi Arabia bahwa yang dijadikan patokan nanti itu adalah kemampuan dari segi fisik, bukan dari ukuran umur," tambahnya.
 

Baca juga: Lion Air akan Angkut 11.762 Jemaah Haji 2025

 
Selain Batasan usia, Nasaruddin Umar juga meminta agar jumlah petugas haji dari Indonesia ditingkatkan dari 2.000 menjadi 4.000, seperti tahun sebelumnya. Menurutnya, peningkatan ini akan mempermudah pelayanan bagi jemaah karena petugas asal Indonesia lebih memahami bahasa dan budaya mereka.

"Kami memohon agar pendampingan atau petugas haji kami ditambah. Bukan hanya 2.000, tetapi dijadikan 4.000, sama seperti tahun lalu. Alasannya, lebih mudah kami bisa melayani masyarakat kami sendiri karena kami bisa mengerti bahasa lokal mereka, bahasa daerah mereka

Selain itu, ia menekankan bahwa kehadiran petugas Indonesia juga akan membantu meringankan beban pemerintah Arab Saudi dalam mengelola jemaah. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi jemaah Indonesia, para petugas dapat merespons kebutuhan mereka dengan lebih cepat dan efektif.

Nasaruddin Umar berharap permintaan ini dapat dipertimbangkan oleh pemerintah Arab Saudi demi kelancaran dan kenyamanan ibadah haji bagi jemaah Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)