Razia Pelat Kendaraan Aceh di Sumut Menuai Sorotan

Jakarta: Razia pelat nomor kendaraan Aceh di Sumatra Utara, disorot. Sebab, mencerminkan arogansi kekuasaan dan berpotensi menimbulkan ketegangan antardaerah.

“Razia pelat nomor Aceh masuk Sumut adalah kebijakan diskriminatif yang mencerminkan arogansi," kata Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Zulhamdi Suhafid, dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 5 Oktober 2025.

Presma UINAM menegaskan Indonesia adalah negara kesatuan yang menjamin kebebasan warganya untuk bergerak tanpa diskriminasi. Razia kendaraan berdasarkan asal pelat, dianggap bertentangan dengan semangat persatuan dan keadilan sosial sebagaimana dijamin konstitusi.

"Tindakan ini justru melukai semangat kebersamaan antardaerah," kata Zulhamdi.
 

Baca: Bukan Razia, Wagub Aceh Malah Bagi Uang Makan ke Sopir Truk di Gunung Geurutee

Ia menilai, kebijakan semacam ini bukan hanya merusak rasa keadilan publik. Tetapi, mengikis kepercayaan antarmasyarakat lintas daerah.

“Indonesia bukan milik satu daerah atau kelompok tertentu. Jika pemimpin daerah justru mengeluarkan kebijakan yang mengotak-ngotakkan rakyat, maka itu sama saja dengan memecah belah bangsa,” kata Zulhamdi.

Pelat nomor kendaraan/Ilustrasi NTMC Polda Metro

Presma UINAM pun mendesak pemerintah pusat segera turun tangan menghentikan praktik razia tersebut. Sehingga, tak  memperkeruh stabilitas nasional.

“Bangsa ini sedang membutuhkan persatuan, bukan perpecahan. Jika hal seperti ini terus dibiarkan, dampaknya akan sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia,” kata Zulhamdi.