Presiden ke-2 Soeharto Dinilai Berhasil Menanamkan Fondasi Trilogi Pembangunan

Jakarta: Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) menyatakan dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. Penilaian dan kelayakan penyematan gelar Pahlawan Nasional mesti dilihat secara objektif. 

Sebagai presiden, Soeharto dinilai berhasil menanamkan fondasi pembangunan nasional melalui konsep Trilogi Pembangunan yang menekankan stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan.

Salah satu contohnya gagasan Soeharto adalah program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Program ini bertujuan mengatasi kemiskinan di desa-desa tertinggal dengan memberikan bantuan modal usaha langsung kepada masyarakat miskin. Soeharto juga berjasa dalam lahirnya sistem perbankan syariah di Indonesia melalui pendirian Bank Muamalat Indonesia, bank syariah pertama di Indonesia.

"Sebagai bangsa yang berjiwa besar, tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau. PP PERSIS sangat mendukung memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Soeharto sebagai Pahlawan Nasional," kata Ketua Bidang Garapan Siyasah dan Kebijakan Publik PP PERSIS, Muslim Mufti., Jumat, 7 November 2025.

Menurut Muslim, dengan timbulnya pro da kontra kiprah Soeharto dalam sejarah perjuangan bangsa tidak dapat dikesampingkan. Soeharto menjabat anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak 5 Oktober 1945. Soeharto berperan penting dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai pelaksana lapangan utama.

"Sepanjang hidupnya, pengabdiannya untuk kepentingan bangsa dan negara. Beliau dengan gigih melakukan perjuangan kemerdekaan, di mana Soeharto berperan sebagai perwira militer yang aktif berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia dari tentara Belanda," ujar Muslim.

"Selanjutnya Pak Harto juga berhasil menyelamatkan bangsa dan negara sekaligus memulihkan keamanan dan ketertiban dari Gerakan 30 September 1965," tambahnya.