Jelang Serbuan Produk Impor Amerika, Pemerintah Mulai Gencar Lindungi UMKM

Kick Off 100 lisensi merek dan produk UMKM lokal di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur. Foto: MI/Naufal Zuhdi.

Jelang Serbuan Produk Impor Amerika, Pemerintah Mulai Gencar Lindungi UMKM

Naufal Zuhdi • 24 July 2025 07:02

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meresmikan Kick Off 100 lisensi merek dan produk UMKM lokal di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (23/7). Ia mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan untuk melindungi industri dan UMKM lokal dari gempuran produk impor.
 
Terlebih, Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah resmi bekerja sama terkait tarif impor perdagangan barang yang masuk ke negara masing-masing. Untuk Indonesia, impor yang masuk ke AS dikenakan tarif 19 persen. Sementara untuk AS, impor yang masuk ke Indonesia bebas tarif.
 
Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat pasar Indonesia bakal diserbu produk-produk impor Amerika. Adapun, pemberlakuan kerja sama tersebut mulai diterapkan pada 1 Agustus 2025 mendatang.
 
"Kita harus ada program misalnya cinta produk dalam negeri itu termasuk lisensi dan barang-barang ini. Sehingga masyarakat bisa mengamankan pasar dalam negeri dari serbuan produk asing. Karena produk-produk kita ini juga tidak kalah daya saingnya dengan produk asing tetapi tetap harus kita tingkatkan daya saing kita," ungkap Budi, dikutip Kamis, 24 Juli 2025.
 
Budi menambahkan saat ini seluruh dunia sedang menghadapi situasi perang dagang. Mengingat Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. Kemendag memastikan untuk melindungi pasar dalam negeri dari gempuran barang impor negara lain yang menargetkan Indonesia sebagai target pasar mereka.
 
"Indonesia marketnya besar, bagaimana caranya supaya mereka tidak mudah masuk ke Indonesia? Nah salah satunya ya lisensi ini," sebut dia.
 

Baca juga: Biar Lebih Gampang, Pemerintah Ubah Tata Cara Penghitungan TKDN
 

Pecut ekspor jasa

 
Budi berharap 100 produk lisensi dan merek yang diresmikan juga bisa melakukan ekspor melalui program 'UMKM Bisa Ekspor' yang diinisiasi oleh Kemendag. Pasalnya, ia menyatakan selama ini program 'UMKM Bisa Ekspor' baru bisa mengekspor barang dan sama sekali belum bisa mengekspor jasa.
 
Kendati demikian, ia menyampaikan hingga Juni 2025, total transaksi dari program 'UMKM Bisa Ekspor' telah mencapai USD84,07 juta atau setara Rp1,3 triliun.
 
"Jadi nanti setiap UMKM atau lisensi itu presentasi ke perwakilan kita di luar negeri. Kita ada 46 perwakilan di 33 negara kita presentasi terus mencarikan buyer untuk business matching. Sampai dengan Juni ini transaksinya sudah USD87,04 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. untuk UMKM yang kebanyakan dari mereka juga belum pernah ekspor," jelas dia.
 
Di samping itu, untuk mempercepat proses perizinan usaha waralaba, Kemendag telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 25 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba oleh Pemerintah Daerah. Permendag ini mengatur tata cara pengajuan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba oleh pelaku usaha ke pemerintah daerah.
 
"Aturan ini memungkinkan pelaku usaha untuk memulai kegiatan dalam lima hari kerja setelah pengajuan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba. Jika surat belum diterbitkan, tanda bukti pengajuan dapat digunakan sebagai dasar legal untuk beroperasi," sebut Budi.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Dorong UMKM mendunia

 
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) Susanty Widjaya menegaskan kegiatan Kick Off 100 lisensi merek dan produk UMKM lokal bertujuan agar UMKM bisa terus hidup, survive, berkembang, dan bisa menjadi sebuah usaha lisensi, bahkan waralaba yang mumpuni.
 
"Kegiatan ini merupakan langkah nyata dari kami dan semangat kami dari ASENSI yang terus-menerus mendukung UMKM, merek dan produk lokal di Indonesia," cetus Susanty.
 
Dengan dukungan semua pihak, Susanty meyakini UMKM Indonesia tidak hanya bertahan, tapi akan maju menjadi merek nasional maupun internasional.
 
"Mudah-mudahan dengan ada acara ini, kita sama-sama, semua pihak ini bisa saling mendukung untuk UMKM agar lisensi, merek dan produk lokal Indonesia ini dapat tumbuh, berkembang, terstandarisasi dan juga dapat menjadi merek lokal yang kuat dan berkembang, handal baik di Indonesia maupun di internasional," tutur dia.
 
Sementara Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyambut baik adanya tambahan berbagai merek atau bahkan waralaba yang mungkin bisa masuk ke pusat perbelanjaan.
 
"Karena kami biasanya menyebutnya waralaba itu adalah meng-copy kesuksesan, jadi satu merek (atau) satu produk sudah sukses di waralabakan itu artinya kesuksesannya di-copy. Jadi saya kira itu menjadi satu hal yang cukup baik bagi industri UMKM dan industri produk lokal supaya bisa cepat berkembang dengan konsep lisensi dan waralaba," papar dia.
 
"Saya kira ini akan menjadi suatu peluang bagi pemegang merek maupun bagi para pengusaha yang ingin berusaha dengan meminimalkan kegagalan dengan mengkopi kesuksesan tadi," ungkap Alphonzus menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)