Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Ilustrasi. Foto: Unplash

Harga Minyak Dunia Turun Tipis

Eko Nordiansyah • 22 July 2025 08:29

Houston: Harga minyak sedikit melemah pada Senin, 21 Juli 2025 karena sanksi Eropa terbaru terhadap minyak Rusia diperkirakan berdampak minimal pada pasokan. Meski begitu kerugian tertahan oleh investor yang mempertimbangkan potensi penurunan pasokan solar.

Dikutip dari Investing.com, Selasa, 22 Juli 2025, harga minyak mentah berjangka Brent turun tujuh sen atau 0,1 persen menjadi USD69,21 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 14 sen atau 0,2 persen menjadi USD67,20.

Uni Eropa pada Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk minyak yang dimurnikan dari minyak mentah Rusia.

"Pasar saat ini berpikir bahwa pasokan masih akan sampai ke pasar dengan satu atau lain cara. Tidak ada terlalu banyak kekhawatiran," kata seorang mitra di Again Capital di New York John Kilduff.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat Rusia telah membangun kekebalan tertentu terhadap sanksi Barat.

Sanksi Uni Eropa tersebut menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk menjatuhkan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Rusia menyetujui kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.

Baca juga: 

Penurunan Tarif AS Tak Jamin Ekspor Tekstil Lebih Kompetitif, Produk RI Masih Kalah Saing



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Meluasnya larangan impor minyak Rusia

Analis ING mengatakan bagian dari paket sanksi yang kemungkinan akan berpengaruh adalah larangan impor Uni Eropa atas produk olahan yang diproses dari minyak Rusia di negara ketiga, meskipun ING mengatakan hal itu dapat terbukti sulit untuk dipantau dan ditegakkan.

Yang menahan sebagian kerugian minyak mentah selama perdagangan sore pada hari Senin adalah kekhawatiran investor seputar pasokan diesel akibat paket sanksi tersebut.

"Seiring berjalannya hari, selisih harga minyak diesel mulai menguat, menunjukkan bahwa pasar tidak dapat mengabaikan fakta bahwa gangguan apa pun dalam pasokan minyak Rusia dapat memperketat pasokan minyak diesel dan hal itu tampaknya memberi kita sedikit dukungan hari ini," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.

Iran, produsen minyak lain yang dikenai sanksi, dijadwalkan mengadakan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada Jumat mendatang. Hal itu menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa bahwa kegagalan untuk melanjutkan negosiasi akan menyebabkan sanksi internasional diberlakukan kembali terhadap Iran.

Pengeboran minyak AS turun

Di Amerika Serikat, jumlah rig minyak yang beroperasi turun dua menjadi 422 rig minggu lalu, total terendah sejak September 2021, ungkap Baker Hughes pada Jumat.

"Pengeboran yang berfokus pada minyak diperkirakan akan tetap rendah hingga akhir tahun. Meskipun demikian, kita belum mendekati harga yang memungkinkan penurunan investasi yang signifikan," ujar analis StoneX, Alex Hodes, dalam sebuah catatan pada Senin.

Tarif AS untuk impor Uni Eropa akan mulai berlaku pada 1 Agustus, meskipun Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada Minggu, ia yakin Amerika Serikat dapat mengamankan kesepakatan perdagangan dengan blok tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)