Ilustrasi aset kripto. Foto: KBI
Jakarta: PT Pintu Kemana Saja (Pintu) mendorong literasi aset kripto serta teknologi blockchain di tengah pesatnya minat masyarakat Indonesia terhadap investasi aset digital. Pintu juga mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan.
Pintu menggelar program Pintu Goes to Office bertema Crypto Office Hour dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) selaku penyedia jasa pembayaran berbasis server di Indonesia. Program ini juga akan mendorong pemahaman soal aset kripto dan teknologi di baliknya.
“Program Pintu Goes to Office merupakan yang pertama kali kami adakan dan kami mengapresiasi LinkAja yang telah membuka kolaborasi baik ini,” ujar Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Maret 2025.
(Program Pintu Goes to Office bertema Crypto Office Hour dengan LinkAja. Foto: Dok istimewa)
Potensi adopsi kripto di Indonesia masih besar
Menurut data perusahaan kripto Triple-A, jumlah pemilik aset kripto secara global mencapai 560 juta orang pada 2024. Sementara data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat 22,11 juta investor kripto di Indonesia hingga akhir 2024 atau baru tujuh persen dari total populasi.
Melalui program Pintu Goes to Office, Pintu ingin mendorong peningkatan adopsi aset kripto sekaligus memberikan edukasi menyeluruh mengenai fundamental aset kripto dan teknologi blockchain agar dapat membantu investor pemula hingga trader pro dalam berinvestasi.
“Ke depannya, kami akan terus memperluas program Pintu Goes to Office dan siap berkolaborasi dengan berbagai perusahaan di Indonesia untuk memberikan edukasi dan literasi aset kripto kepada para pekerja kantor,” ungkapnya.
Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar, menyambut baik program Pintu Goes to Office. Menurutnya, edukasi mengenai bitcoin dan aset kripto terus berkembang pesat di publik, sehingga program seperti ini akan bermanfaat apalagi bagi generasi muda.
“Ini menjadi kesempatan baik bagi kami di LinkAja untuk belajar tentang aset kripto langsung dari pakarnya. Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memperkaya perspektif kami, utamanya dalam menghadapi transformasi digital di industri
fintech,” kata dia.