Israel Lanjutkan Genosida di Gaza, 322 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

Warga Gaza yang dibawa usai serangan udara Israel. Foto: Anadolu

Israel Lanjutkan Genosida di Gaza, 322 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 18 March 2025 14:40

Gaza: Pemerintah daerah Gaza mengatakan Selasa pagi bahwa lebih dari 322 warga Palestina tewas atau hilang dalam lima jam di seluruh Jalur Gaza saat Israel melanjutkan genosidanya. Ulah Israel ini melanggar gencatan senjata yang telah berlangsung hampir dua bulan.

Tentara Israel mengatakan bahwa mereka melakukan serangan udara di Jalur Gaza, yang terbesar sejak gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas mulai berlaku pada 19 Januari.

Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah Gaza mengatakan seluruh keluarga termasuk di antara para korban, yang tewas bersama-sama dalam serangan Israel, mencatat bahwa ambulans dan tim pertahanan sipil tidak dapat membawa semua korban ke rumah sakit.

"Pembantaian brutal ini menegaskan sekali lagi bahwa tentara pendudukan Israel hanya tahu bahasa pembunuhan, penghancuran, dan genosida," kata pernyataan pemerintah daerah Gaza, seperti dikutip Anadolu, Selasa 18 Januari 2025.

“Dimulainya kembali pembantaian di Gaza bertepatan dengan pengepungan yang mencekik yang diberlakukan di Gaza dan penutupan total penyeberangan, yang memperburuk krisis kemanusiaan dan merampas kebutuhan dasar lebih dari 2,4 juta warga Palestina di Gaza,” imbuh pernyataan itu.

Kantor media tersebut mendesak masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan kelompok hak asasi manusia, untuk menghentikan keadaan tidak bertindak dan bertindak segera untuk memastikan diakhirinya pembantaian di Gaza.

Sebelumnya, tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang target Hamas di Jalur Gaza "untuk mencapai tujuan perang sebagaimana ditetapkan oleh eselon politik, termasuk pembebasan semua sandera kami, baik yang hidup maupun yang mati."

Sementara itu, kelompok Hamas mengatakan bahwa pemerintah Israel telah menyatakan perang terhadap Gaza yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Kami menuntut agar para mediator meminta pertanggungjawaban penuh kepada Netanyahu dan pendudukan Zionis atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Meskipun ada gencatan senjata, otoritas lokal di Gaza melaporkan pelanggaran oleh tentara Israel hampir setiap hari.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 48.500 warga Palestina sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan membuat Gaza hancur.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)