Kanselir Merz: Pemuda Ukraina Seharusnya Bela Negara, Bukan ke Jerman

Berlin: Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan pada Kamis, 13 November 2025 bahwa ia telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memastikan jumlah pria muda Ukraina yang datang ke Jerman sebagai pengungsi tidak terus meningkat.

Merz menyampaikan hal tersebut usai melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Zelensky. 

“Saya meminta presiden Ukraina memastikan agar khususnya para pria muda dari Ukraina tidak datang ke Jerman dalam jumlah yang terus bertambah, tetapi mengabdi di negara mereka sendiri,” ujar Zelensky.

“Mereka dibutuhkan di sana,” tambahnya.

Dikutip dari France24, Jumat, 14 November 2025, Jerman, sebagai ekonomi terbesar di Eropa, telah menampung sekitar satu juta pengungsi Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi penuh pada Februari 2022. 

Namun dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan kedatangan pria muda Ukraina seiring keputusan Kyiv yang memperbolehkan warga laki-laki berusia 18 hingga 22 tahun meninggalkan negara tersebut, menurut keterangan kementerian dalam negeri bulan lalu.

Data menunjukkan jumlah pria dalam kelompok usia tersebut yang mencari perlindungan di Jerman melonjak dari sedikit di atas 100 orang per minggu menjadi 1.796 pada pekan yang dimulai 6 Oktober.

Merz juga mengatakan bahwa aturan tunjangan sosial Jerman akan segera berubah sehingga menurunkan bantuan bagi pengungsi Ukraina dan “mendorong mereka untuk lebih aktif mencari pekerjaan.”

“Skema manfaat bagi para pengungsi ini akan disusun sedemikian rupa sehingga insentif untuk bekerja lebih besar daripada insentif untuk tetap berada dalam sistem kesejahteraan,” kata Merz dalam sebuah kongres bisnis di Berlin.

Ukraina sebelumnya melarang pria berusia 18 hingga 60 tahun meninggalkan negara tersebut setelah invasi Rusia, kecuali dalam kondisi tertentu. Namun Kyiv melonggarkan aturan tersebut pada Agustus.