Politikus Golkar: Isu Munaslub Tak Layak Diberitakan

Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi. Dok. Istimewa

Politikus Golkar: Isu Munaslub Tak Layak Diberitakan

Achmad Zulfikar Fazli • 31 July 2025 22:56

Jakarta: Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, merespons pemberitaan mengenai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Dia menyebut isu tersebut tidak memiliki dasar dan tidak layak diberitakan.
 
"Sebagai syarat jadi berita saja ini tidak memenuhi syarat, apalagi mau membahas munaslub, maka perlu diabaikan," tegas Abdul Rahman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.
 
Menurut dia, berita tersebut hanya bagian dari upaya framing yang bertujuan mendiskreditkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan menggoyahkan soliditas partai.
 
"Komentar yang dikutip pun tidak jelas siapa orangnya. Ini tidak lebih dari olahan pihak-pihak yang tidak senang melihat Golkar semakin solid dan terlibat aktif dalam mendukung jalannya pemerintahan," ujar Abdul Rahman.
 
Dia menekankan Partai Golkar justru tengah fokus menjalankan agenda konsolidasi organisasi secara menyeluruh melalui Musyawarah Daerah (Musda) di seluruh DPD Provinsi. Konsolidasi ini, menurut dia, adalah bentuk nyata dari kerja partai dalam memperkuat struktur dan kepemimpinan di semua tingkatan.
 
Selain konsolidasi, Golkar turut mengawal agenda prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama yang berkaitan dengan sektor energi. Dia menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang juga Ketua Satgas Hilirisasi Nasional, sedang menunjukkan komitmen kuat terhadap efisiensi dan harga keekonomian dalam tata kelola energi nasional.
 
"Pak Menteri Bahlil adalah tipe pejabat publik yang sangat peduli pada efisiensi dan penggunaan uang negara secara bijak. Ini patut diapresiasi karena menyelamatkan APBN dari kebijakan yang tidak efisien," kata Abdul Rahman.
 

Baca Juga: 

Partai Golkar Kaji Skema Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD

 
Dia menilai Menteri ESDM memegang peran strategis karena mengatur kebijakan subsidi energi khususnya terkait impor minyak dan gas yang menjadi salah satu alokasi belanja terbesar dalam APBN. "Setiap efisiensi dan perhitungan keekonomian akan sangat penting dalam mengurangi beban subsidi yang ditanggung negara," ujar Abdul Rahman.
 
Menurut dia, sinergi antara Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil menunjukkan koordinasi yang presisi, serta efektif dalam mewujudkan Asta Cita. “Ibarat permainan tiki-taka, arah dan geraknya sinkron, cepat, dan saling melengkapi,” ujar Abdul Rahman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)