Update Pengungsi Semeru: 852 Jiwa di Pronojiwo, 264 di Candipuro

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat mengunjungi pengungsi terdampek erupsi Gunung Semeru/Kominfo Lumajang.

Update Pengungsi Semeru: 852 Jiwa di Pronojiwo, 264 di Candipuro

Daviq Umar Al Faruq • 22 November 2025 11:47

Lumajang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus memperbarui data pengungsian warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Pendataan dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi, seiring dengan upaya percepatan pemulihan yang berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang akrab disapa Bunda Indah, memimpin langsung diskusi strategis di Posko Penanggulangan Bencana Kantor Kecamatan Candipuro. Ia menegaskan, akurasi data menjadi fondasi utama dalam menentukan arah rehabilitasi dan rekonstruksi ke depan.

“Pendekatan berbasis data memungkinkan setiap langkah pemulihan terukur dan terencana. Rumah yang rusak, fasilitas publik yang terganggu, dan sekolah terdampak dapat diperbaiki secara optimal, sehingga kehidupan masyarakat kembali normal lebih cepat dan aman,” ujar Indah.


Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat mengunjungi pengungsi terdampek erupsi Gunung Semeru/Kominfo Lumajang.


Berdasarkan data terbaru per Jumat, 21 November 2025 pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi di Kecamatan Pronojiwo mencapai 852 jiwa. Mereka tersebar di beberapa titik, dengan konsentrasi terbanyak berada di Desa Supiturang.

Di SMPN 02 Pronojiwo tercatat sebanyak 192 jiwa, terdiri atas lansia 68 orang, remaja/dewasa 70 orang, anak-anak 36 orang, balita 13 orang, bayi 2 orang, satu penyandang disabilitas, serta dua ibu menyusui. Dari jumlah tersebut, 110 orang berjenis kelamin laki-laki dan 82 perempuan.

Sementara itu, di SDN 04 Supiturang terdapat 214 jiwa, terdiri atas 16 lansia, 17 remaja, 130 dewasa, 30 anak-anak, 12 balita, satu bayi, tiga ibu menyusui, dua ibu hamil, serta tiga penyandang disabilitas. Total pengungsi yang menyebar di titik-titik lain di wilayah ini mencapai 239 jiwa.

Sedangkan di Kecamatan Candipuro, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 264 jiwa, dengan rincian 64 orang menempati Kantor Kecamatan dan 200 jiwa berada di Desa Penanggal.

Selain memastikan seluruh warga terdampak terdata dengan baik, Pemkab Lumajang juga memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, mulai dari makanan, layanan kesehatan, sanitasi, hingga kebutuhan kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Dalam kunjungannya ke posko, Bunda Indah juga menegaskan bahwa pemulihan pascabencana tidak semata-mata berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi harus menyasar pemulihan kualitas hidup warga secara menyeluruh.

“Pemulihan bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga kemampuan warga untuk hidup normal dan produktif,” tegas Indah.

Pendekatan tersebut mencakup pemulihan rumah tinggal, fasilitas publik, sarana pendidikan, akses layanan kesehatan, serta pemulihan mata pencaharian warga. Menurutnya, keberhasilan rehabilitasi dan rekonstruksi diukur dari sejauh mana masyarakat bisa kembali mandiri, aman, dan optimis menatap masa depan.

Untuk mendukung hal itu, Pemkab Lumajang terus memperkuat koordinasi lintas instansi, aparat kewilayahan, serta relawan di lapangan. Proses pendataan, pemantauan, dan distribusi bantuan dilakukan secara terintegrasi agar seluruh program pemulihan tepat sasaran dan berkelanjutan.

Dengan strategi berbasis data, humanis, dan partisipatif, pemerintah daerah berharap proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih efektif serta memberikan dampak nyata bagi keselamatan, kenyamanan, dan kesejahteraan masyarakat terdampak di Lumajang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)