Alasan Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI

Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: MI/Mohamad Farhan Zhuhri.

Alasan Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI

Mohamad Farhan Zhuhri • 9 April 2025 17:11

Jakarta: Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dari jabatannya pada Selasa, 8 April 2024. Langkah ini diambil setelah layanan bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta itu bermasalah sejak 29 Maret 2025.

Ia mengatakan permasalahan layanan di Bank DKI itu bukan pertama kali terjadi. Kendala serupa sudah terjadi berulang kali di Bank DKI.

"Saudara-saudara sekalian, kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali, dan kejadiannya hampir serupa, di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," kata Pramono di Gedung DPRD Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Menurut dia, permasalahan yang terjadi itu menyebabkan kebocoran dana Bank DKI. Namun, ia belum mau menungkap nilai dana yang bocor. "Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," ujar Pramono. 

Karena akumulasi permasalahan itu, Pramono memutuskan untuk mencopot Direktur IT Bank DKI. Pencopotan itu disebut berlaku sejak Pemprov Jakarta melakukan rapat bersama jajaran direksi Bank DKI, Selasa, 8 April 2025.

"Dan jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum, dan mulai berlaku kemarin," kata dia.
 

Baca juga: Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI dan Lapor ke Bareskrim

Pramono meminta direksi mengganti semua orang yang memiliki kata sandi dan komputer di departemen itu. Ia meminta Direktur Utama Bank DKI memilih orang-orang baru yang lebih kompeten.

"Saya juga sudah meminta semua orang yang selama ini punya password dan PC, di departemen itu semuanya diganti. Orang-orang baru yang dipilih oleh Direktur Utama yang sekarang," kata dia.

Pramono juga meminta seluruh direksi bank daerah itu dilaporkan kepada aparat kepolisian. Hal itu dilakukan agar polisi dapat melakukan penyelidikan atas permasalahan yang terjadi di Bank DKI.  "Semuanya dilaporkan kepada Bareskrim," ujarnya.

Pramono turut meminta lembaga independen untuk melakukan audit terhadap Bank DKI. Hal itu dilakukan untuk menelusuri aliran dana Bank DKI. "Karena yang namanya apapun tentang jejak digital uang lari ke mana saja, dalam sistem sekarang pasti kelihatan," kata dia.

Para nasabah Bank DKI mengeluhkan layanan aplikasi JakOne Mobile yang tidak bisa melakukan transaksi antarbank, pembayaran QRIS, dan isi saldo uang elektronik, sejak sebelum Lebaran. Nasabah hanya bisa melakukan transaksi sesama Bank DKI dan melakukan penarikan uang tunai melalui ATM.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)