Presiden Suriah Peringatkan Tindakan Israel dapat Merugikan AS

Presiden Suriah, Ahmad al-Sharaa berbicara di Sidang Majelis Umum PBB. Foto: UN Photo

Presiden Suriah Peringatkan Tindakan Israel dapat Merugikan AS

Fajar Nugraha • 25 September 2025 19:18

Damaskus: Presiden Suriah, Ahmad al-Sharaa mengatakan, bahwa tindakan militer Israel di Qatar dan Suriah dapat merugikan Amerika Serikat (AS) sehingga berpotensi membuat sekutunya berpaling dari AS. Pernyataan tersebut disampaikan menjelang pidato bersejarahnya di Sidang Umum PBB.

Al-Sharaa yang sebelumnya dikaitkan dengan al-Qaeda dan ISIS, berbicara dengan Margaret Brennan dari 60 Minutes di Suriah. Ia berkuasa setelah mengguling Bashar al-Assad, mengakhiri hampir 14 tahun perang saudara.
 

Baca: Presiden Suriah di PBB: Kami Sedang Bangkit dan Butuh Dukungan Dunia.


Pada Desember, AS mencabut hadiah 10 juta dolar untuk kepalanya dan menghapus status teroris kelompok yang dipimpinnya pada bulan Juli. Al-Sharaa mengatakan serangan terbaru Israel di Qatar dan Suriah, membahayakan posisi AS dan mendorong sekutunya untuk mempertimbangkan alternatif selain AS. 

"Pengeboman istana presiden sama saja dengan deklarasi perang terhadap Suriah. Bagaimana jika halaman belakang Gedung Putih dibom? Amerika Serikat akan melancarkan perang terhadap siapa pun yang menargetkan halaman belakang Gedung Putih selama 20 tahun ke depan," kata al-Sharaa kepada Brennan.

Suriah tidak membalas serangan tersebut. Sementara itu, utusan khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack, berupaya secara diplomatik untuk membantu meredakan ketegangan.

"Ada batas-batas dan standar internasional yang harus dihormati, ada hukum internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Dewan Keamanan yang kita jadikan acuan untuk melindungi standar-standar tersebut. Jika tidak, dunia akan jatuh ke dalam kekacauan besar, kata Barrack.

Pada Rabu, al-Sharaa menjadi kepala negara Suriah pertama yang berbicara di Sidang Umum PBB dalam sejak 60 tahun terakhir. Dalam pidatonya, ia membahas kebrutalan rezim Assad, menyerukan kesempatan bersejarah untuk stabilitas regional, serta memperingatkan potensi ketidakstabilan akibat tindakan Israel.

Dalam pidatonya berdurasi 10 menit, al-Sharaa juga mengatakan, bahwa tindakan Israel bertentangan dengan dukungan komunitas internasional untuk Suriah. Ia menambahkan, Suriah berkomitmen untuk mencapai kesepakatan keamanan dengan Israel guna meredakan ketegangan.

AS telah mencoba menengahi kesepakatan antara Suriah dan Israel yang serupa dengan perjanjian gencatan senjata tahun 1974 dengan rezim Assad. Akan tetapi, setelah rezim Assad runtuh pada Desember, Israel menginvasi wilayah Suriah selatan dan menciptakan zona penyangga di luar batas perjanjian.

Al-Sharaa ingin Israel mengembalikan semua tanah yang disita, sejak rezim Assad jatuh, agar PBB memantau perjanjian yang baru. Sementara itu, seorang pejabat Israel menolak berkomentar mengenai pernyataan al-Sharaa, tetapi mengonfirmasi negosiasi dengan Suriah terus berlanjut.

(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)