18 Santri Masih Hilang, Evakuasi Korban Reruntuhan Musala Ponpes Sidoarjo Terus Dilakukan

Proses evakuasi korban runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Senin, 29 September 2025. (tangkapan layar)

18 Santri Masih Hilang, Evakuasi Korban Reruntuhan Musala Ponpes Sidoarjo Terus Dilakukan

Amaluddin • 29 September 2025 21:09

Sidoarjo: Proses pencarian korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo, masih terus berlangsung. Hingga saat ini, Basarnas Surabaya mencata sedikitnya 18 santri masih hilang dan diduga terjebak di bawah reruntuhan beton.

Instruktur SAR Kantor Basarnas Surabaya, Johan Saptadi, mengatakan data jumlah korban hingga kini belum bisa dipastikan. Lantara, tim gabungan masih fokus tahap tanggap darurat.

“Ada 18 yang masih belum ditemukan. Untuk data pastinya masih belum bisa dipastikan, karena kami masih fokus pada evakuasi di lapangan,” ujar Johan, di lokasi kejadian.

Selain para santri yang hilang, dilaporkan juga terdapat korban meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Mereka yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: 

Update Korban Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk: 1 Meninggal, 3 Selamat, 18 Luka



Bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, ambruk, Senin, 29 September 2025. (Istimewa)

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin, 29 September 2025. Suara keras dari runtuhnya bangunan musala sempat membuat panik warga sekitar, bahkan banyak yang mengira terjadi gempa bumi. 

Bangunan yang ambruk diketahui merupakan musala asrama santri putra yang sedang dalam tahap renovasi. Diduga, konstruksi tidak mampu menahan beban tambahan pembangunan lantai lima, sehingga runtuh secara tiba-tiba.

Ratusan aparat gabungan dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, TNI, Polri, serta relawan masih terus berjibaku di lokasi kejadian. Proses evakuasi disebut sangat sulit karena banyaknya material beton yang berat dan menumpuk di titik utama reruntuhan.

“Kendala utama kami adalah tumpukan material yang besar dan berat. Proses harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan korban tambahan,” tambah Johan.
Baca juga: 

Bangunan Ponpes Sidoarjo Ambruk Disangka Gempa, Terjadi Saat Salat Asar


Di sekitar lokasi, ratusan keluarga santri tampak menunggu dengan cemas kabar keberadaan anak-anak mereka. Pemerintah memastikan proses pencarian korban dilakukan maksimal hingga semua santri ditemukan.

Tragedi ini menjadi duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, tetapi juga masyarakat luas yang berharap para santri yang masih hilang segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)