RUPS Humpuss. Foto: dok HUMI.
Ade Hapsari Lestarini • 21 May 2025 20:35
Jakarta: PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) membeberkan strategi pertumbuhan perseroan pada 2025. Di antaranya menambah armada kapal, ekspansi lini usaha baru, serta mengedepankan praktik berbasis Environmental, Social, Governance (ESG).
HUMI akan menjalankan lini usaha aktivitas pengelolaan kapal dengan standar pemeliharaan internasional melalui PT Energi Maritim Internasional (EMI). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan berupa penambahan kegiatan usaha baru sesuai KBLI 52225, yaitu Aktivitas Pengelolaan Kapal.
"Dengan penambahan bidang usaha KBLI 52225 tersebut, HUMI akan memperkuat kegiatan usaha dalam mengelola kapal milik grup Perseroan dan kapal milik perusahaan lainnya," ujar Tirta Hidayat, dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Mei 2025.
Atas penambahan kegiatan usaha baru, terdapat peningkatan pendapatan yang akan diperoleh dari kegiatan usaha pengelolaan kapal yaitu sebesar Rp5,33 miliar untuk perolehan pada semester II-2025. Berikutnya pada 2026-2029, tambahan pendapatan mencapai Rp10,67 miliar setiap tahunnya. Pada tahun-tahun operasional berikutnya, setelah memiliki pengalaman dan portofolio dalam mengelola kapal, melalui EMI, akan menawarkan jasa pengelolaan kapalnya kepada pihak ketiga.
HUMI juga akan membagikan dividen kepada pemegang saham senilai Rp18,04 miliar atau setara dengan Rp1 per lembar saham. Dividen tersebut mencakup 9,70 persen laba bersih setelah pajak yang menjadi hak pemilik entitas induk pada tahun buku 2024. Selanjutnya, sisa laba bersih Perseroan setelah dikurangi pembagian dividen dan cadangan akan dicatat dalam saldo laba ditahan sebesar USD11.931.433 untuk membiayai pengembangan usaha HUMI ke depannya.
Prospek bisnis maritim
Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat menyampaikan bisnis distribusi dan infrastruktur energi masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang sejalan dengan tuntutan global menuju
net zero emission. HUMI memiliki prospek bisnis yang sangat baik ke depan karena terdapat sejumlah peluang yang dapat dioptimalkan seiring dengan target pemerintah untuk meningkatkan produksi LNG hingga dua kali lipat pada 2030.
Selain itu, terdapat peluang bisnis baru dari rantai bisnis
existing yang akan semakin memperkokoh posisi persaingan bisnis perseroan dalam lingkup industri kemaritiman maupun dengan industri lainnya.
"Pada 2025, HUMI juga berupaya untuk mengoptimalkan seluruh segmen pasar, seperti angkutan LNG, angkutan Oil & Chemical Tanker, FSO,
harbour tug, pengawakan awak kapal, hingga pelatihan awak kapal," ungkap Tirta usai RUPSLB pada Selasa, 20 Mei 2025.
Sejalan dengan strategi pengembangan usaha tersebut, Tirta mengungkapkan, HUMI juga akan terus meningkatkan penerapan aspek keberlanjutan dan ESG pada semua lini usaha.
Roadmap dan strategi penerapan ESG bertujuan untuk mewujudkan ambisi HUMI menjadi ESG Leader di industri pelayaran pada 2029.
Ilustrasi kapal Humpuss Maritim. Foto: dok HUMI.
Tirta menyampaikan perusahaan berencana untuk terus berinvestasi dalam pengembangan armada, memperluas jaringan global, serta mengadopsi inovasi teknologi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar. "Sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap 10 kapal dan pengembangan LNG
logistic support. Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar USD39,57 juta," ujar dia.
Perincian rencana 10 kapal baru ke dalam armada HUMI terdiri dari empat Oil & Chemical Tanker, lima Tugboat, satu Platform Supply Vessel (PSV), serta LNG logistic support. Perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.
Hingga kuartal I-2025, HUMI telah merealisasikan penambahan dua kapal, yang terdiri dari satu unit kapal Oil & Chemical, MT Mac Singapore dan satu unit kapal Oil Tanker, MT Marlin 88, yang memiliki kapasitas tanki 50.322,80 cu meters dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995. Dengan spesifikasi tersebut, MT Marlin 88 dioptimalkan sebagai angkutan
oil product kategori
clean product, mencakup berbagai jenis kargo seperti Pertalite, Pertadex, Dexlite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene (Kero), Solar, Biosolar, Intermedia, HOMC, Naphtha, Light Naphtha, dan Fame.
Per Desember 2024, HUMI telah mengoperasikan 47 kapal milik yang beroperasi secara komersial, dengan perincian FSRU satu unit, LNG dua unit, minyak lima unit, kimia 11 unit,
tug assist 20 unit, dan kapal
tug & barge delapan unit. Dan 16 kapal
back-to-back yang mengangkut minyak dan
chemical.
Kinerja 2024
Sementara dari sisi kinerja keuangan, Humpuss Maritim mencatat peningkatan laba bersih sebesar USD368.603 dan naik 2,90 persen dibanding tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, pendapatan HUMI dari kontrak dengan pelanggan tercatat meningkat 20,02 persen YoY dari USD106,3 juta pada 2023 menjadi USD127,6 juta pada 2024.
Tirta mengatakan pencapaian positif ini didorong oleh pendapatan dari sektor transportasi kimia (
chemical) dari perseroan yang berhasil mengalami kenaikan sebesar 72,11 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Adanya pertumbuhan siginifikan akan permintaan kebutuhan kapal untuk pengangkutan bahan kimia seperti asam sulfat dan methanol berhasil mendorong pendapatan perseroan pada sektor ini selama 2024," kata dia.
Selain itu, dia mengungkap bahwa pertumbuhan pendapatan juga dikontribusi dari sektor Marine Support sebesar 8,40 persen YoY dibandingkan 2023, juga menjadi katalis positif lainnya bagi perseroan selama 2024. "
Time charter untuk seluruh kapal tunda mendorong pertumbuhan secara pendapatan," tambah dia.
Tirta mengatakan ekspansi dan diversifikasi portofolio selama 2024, perusahaan terus memperluas jangkauan operasionalnya dengan menambah armada serta memperkuat segmen bisnis utama, khususnya agresifnya pertambahan armada di segmen kimia dan
tug assists. "Investasi ini tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga mendukung pertumbuhan jangka panjang dalam industri maritim yang semakin dinamis," ujar dia.
Menurut dia, efisiensi operasional menjadi kunci keberhasilan HUMI dalam menjaga profitabilitas juga didukung oleh implementasi strategi efisiensi biaya dan pengelolaan risiko yang lebih baik. Dia mengungkapkan, optimalisasi rute pelayaran, digitalisasi operasional, serta pemanfaatan teknologi dalam monitoring pengelolaan kapal menjadi faktor utama dalam pencapaian tersebut.