Situasi di Nabire Kondusif Pascagempa

Lokasi titik gempa Nabire. BMKG

Situasi di Nabire Kondusif Pascagempa

Whisnu Mardiansyah • 19 September 2025 13:10

Nabire: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan situasi Kota Nabire kondusif, aman dan terkendali pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6. Segala aktivitas masyarakat berangsur normal sejalan dengan penanganan darurat bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nabire.

“Situasi secara umum aman terkendali, ungkap Suharyanto, Jumat, 19 September 2025.

BNPB tetap akan mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) hari ini menuju Nabire untuk memberikan pendampingan pemerintah daerah setempat terkait langkah-langkah monitoring, kaji cepat dan upaya lain yang dibutuhkan selama penanganan darurat sehingga dapat berjalan dengan baik.

“BNPB tetap mengirimkan tim reaksi cepat siang ini untuk mendampingi BPBD Kabupaten Nabire,” kata Suharyanto.

Dari hasil monitoring dan kaji cepat di lapangan nantinya, tim akan segera melakukan analisis dan evaluasi. Apabila penanganan darurat sudah dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Nabire maupun Pemerintah Provinsi Papua Tengah, maka BNPB tidak akan banyak memberikan intervensi dan seluruh rangkaian penanganan darurat diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.

Akan tetapi jika eskalasi dampak gempabumi kian masif dari hasil kaji cepat, maka BNPB akan mengirimkan Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan untuk memimpin penanganan darurat lebih lanjut.
 

Baca: Jaringan Listrik dan Komunikasi di Sebagian Nabire Mati Pascagempa

“Apakah status akan ditingkatkan atau apakah ini sudah bisa ditangani kita akan lihat ke depannya. Jika eskalasi semakin masif, maka Deputi Bidan Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan malam ini akan berangkat ke sana,” jelas Suharyanto.

Sementara itu, kondisi kerusakan yang dihimpun dari lapangan per pukul 10.00 WIB diperoleh data 2 unit rumah rusak, fasilitas bandara rusak di bagian kaca-kaca, kantor bupati rusak di bagian plafon, gereja katolik KR Malompo rusak di bagian langit-langit, jembatan Sriwani amblas dan jaringan telepin serta komunikasi sempat lumpuh.

Terkait dukungan penanganan kerusakan infrastruktur, BNPB akan membantu perbaikan sesuai dengan tingkatan kerusakan yang ditimbulkan. Hasil pendataan dan analisis lapangan akan digunakan menjadi dasar perbaikan rusaknya infrastruktur tersebut.

“Kami juga memastikan kerusakan akan kami perbaiki,” jelas Suharyanto.

Hingga pukul 11.00 WIB, gempa bumi susulan atau after shock telah mencapai 53 kali. Dari data tersebut, ada sebanyak 3 gempabumi berskala cukup besar, namun tidak menyebabkan dampak signifikan.

Merespons hal tersebut, Kepala BNPB mengingatkan kepada warga setempat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Dengan melihat kejadian masa lalu, wilayah Kabupaten Nabire pernah diguncang gempa bumi berskala 6,4 magnitudo pada 2004 yang menyebabkan korban jiwa 32 orang meninggal dunia dan 213 lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 178 rumah warga terbakar dan 150 lainnya roboh akibat guncangan gempabumi.

“Kita patut waspada. Pada tahun 2004 pernah terjadi di Nabire berkekuatan M 6.4 dan banyak memakan korban jiwa meninggal dunia dan kerusakan infrastruktur,” ujar Suharyanto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)