5 Poin Penting Pidato Trump di Sidang Majelis Umum PBB

Presiden AS Donald Trump berpidato di sidang Majelis Umum PBB, 23 September 2025. (Truth Social/@realDonaldTrump)

5 Poin Penting Pidato Trump di Sidang Majelis Umum PBB

Riza Aslam Khaeron • 24 September 2025 06:50

New York: Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump pada Selasa, 23 September 2025, menyampaikan pidato yang cukup berkesan dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80. Dalam pidato selama hampir satu jam tersebut, Trump menegaskan posisi Amerika Serikat terhadap berbagai isu global, mulai dari Gaza, imigrasi, hingga kedaulatan negara.

Berikut poin-poin penting yang disampaikan:
 

1. Kecam Pengakuan Kemerdekaan Palestina

Trump secara tegas menentang langkah sejumlah negara-negara barat seperti Inggris dan Prancis yang mengakui kemerdekaan Palestina. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut justru akan menjadi hadiah besar bagi Hamas.

"Sekarang, seolah ingin mendorong konflik terus berlanjut, sebagian dari lembaga ini sedang berusaha mengakui negara Palestina secara sepihak... Alih-alih menyerah pada tuntutan sandera dari Hamas, mereka yang menginginkan perdamaian seharusnya bersatu dengan satu pesan: bebaskan para sandera sekarang juga!" tegas Trump

Ia juga menyerukan penghentian perang di Gaza dan pemulangan sandera sebagai prioritas utama.
 

2. Serang Langsung PBB, Trump Klaim Akhiri Tujuh Perang

Trump melancarkan serangan frontal terhadap PBB yang dinilainya gagal dalam menangani konflik global. Ia menyayangkan bahwa banyak perang yang berakhir justru karena inisiatif AS, bukan karena bantuan PBB.

"Dalam waktu hanya tujuh bulan, saya telah mengakhiri tujuh perang yang katanya tak bisa diakhiri... Tidak ada Presiden atau Perdana Menteri — atau negara lain mana pun — yang pernah melakukan hal seperti itu... Sangat disayangkan bahwa saya harus melakukan semua ini, alih-alih PBB, yang bahkan tidak mencoba untuk membantu," ucap Trump

Trump juga mengejek efektivitas PBB, sebut kerjaan organisasi tersebut hanya untuk menulis surat keras.

"Apa gunanya Perserikatan Bangsa-Bangsa? PBB punya potensi luar biasa... Tapi yang mereka lakukan hanya menulis surat yang sangat keras isinya, lalu tidak pernah menindaklanjutinya. Itu kata-kata kosong — dan kata-kata kosong tidak menyelesaikan perang," tambah Trump
 

3. Tolak Globalisme dan Ajak Seluruh Negara Tutup Perbatasan.

Trump menyerukan seluruh negara untuk menutup perbatasan dan menghentikan apa yang ia sebut sebagai "eksperimen gagal" bernama perbatasan terbuka. Ia menyebut migrasi global sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan identitas nasional.

"Sudah waktunya mengakhiri eksperimen gagal bernama perbatasan terbuka. Kalian harus mengakhirinya sekarang juga... Negara-negara kalian sedang menuju kehancuran," kata Trump.

Trump juga menuding PBB sebagai dalang agenda migrasi globalis yang menghancurkan Eropa.

"Bukan hanya PBB tidak menyelesaikan masalah yang seharusnya mereka selesaikan, terlalu sering mereka justru menciptakan masalah baru bagi kita untuk diselesaikan... PBB sedang mendanai serangan terhadap negara-negara Barat dan perbatasannya," tegas Trump.

Menyinggung langsung pemimpin Eropa, Trump mengaku sedih melihat negara-negara Eropa "dihancurkan" energi dan imigrasi.

"Saya presiden Amerika Serikat, tapi saya khawatir terhadap Eropa. Saya cinta Eropa. Tapi saya benci melihatnya dihancurkan oleh energi dan imigrasi — monster berkepala dua yang meluluhlantakkan segalanya," tutur Trump.
   

4. Kecam Negara yang Membeli Minyak Rusia

Trump mengecam beberapa negara, termasuk negara anggota NATO yang secara tidak langsung memperpanjang perang Ukraina dengan tetap membeli minyak dari Rusia.

"Tiongkok dan India adalah penyandang dana utama perang yang sedang berlangsung karena terus membeli minyak Rusia — namun sangat disayangkan, bahkan negara-negara NATO belum banyak menghentikan pembelian energi dari Rusia," ujar Trump.

Ia mengancam akan memberikan sanski tarif yang kuat untuk Rusia jika dirasa tidak siap melakukan untuk mengakhiri perang dan mengajak negara-negara NATO melakukan hal yang sama.

"Mereka sedang mendanai perang terhadap diri mereka sendiri. Siapa yang pernah dengar hal seperti itu? Jika Rusia tidak siap untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang, maka Amerika Serikat sepenuhnya siap untuk memberlakukan putaran tarif baru yang sangat kuat dan tegas," tegas Trump.
 

5. Energi Hijau "Penipuan Terbesar" di Dunia

Trump kembali menentang kebijakan energi hijau, menyebutnya sebagai "penipuan terbesar" yang merusak ekonomi negara maju.

"Ini adalah penipuan terbesar yang pernah dilakukan terhadap dunia, menurut saya... Semua prediksi yang dibuat oleh PBB dan banyak pihak lainnya, seringkali dengan motif buruk, ternyata salah," ucap Trump.

Ia mendorong kembali penggunaan energi tradisional sebagai fondasi pembangunan dan kekuatan negara.

Menutup pidatonya, Trump menisyaratkan bahwa dia seharusnya mendapatkan hadiah nobel perdamaian.

"Semua orang mengatakan saya seharusnya mendapat Hadiah Nobel Perdamaian... tetapi bagi saya, hadiah yang sesungguhnya adalah anak-anak laki-laki dan perempuan yang bisa tumbuh besar bersama ayah dan ibu mereka karena jutaan orang tidak lagi terbunuh dalam perang-perang yang tiada akhir dan tanpa kemuliaan," tutup Trump.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)