Pelican crossing di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Metro TV/Endhita Triantara
Endhita Triantara • 18 September 2025 22:51
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT KAI menghadirkan pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Fasilitas ini diresmikan sejak Senin, 15 September 2025.
Hingga Kamis, 18 September 2025, Dinas Perhubungan Jakarta masih melakukan sosialisasi dengan menyiagakan petugas di lapangan. Tujuannya, membantu masyarakat yang belum familiar menggunakan pelican crossing saat menyeberang.
Pengguna cukup menekan tombol untuk mengaktifkan lampu merah kendaraan selama 23 detik, lalu pejalan kaki diberi waktu 15 detik untuk menyeberang dengan aman. Inovasi ini dinilai terasa manfaatnya bagi penumpang KRL yang biasanya harus memutar jauh, bahkan nekat melompati pagar pembatas demi mencapai pintu timur stasiun.
"Sampai saat ini lalu lintas masih tertib, lancar, aman, terkendali. Pengguna pun merasa lebih baik dari sebelumnya dan merasa terbantu dengan adanya pelican yang baru dibuka dan diresmikan oleh Pak Pramono Anung," kata Komandan Regu Dishub Sudin Jakarta Pusat, Dede Kuswara, Kamis, 18 September 2025.
Dede memastikan fasilitas ini tidak menimbulkan masalah baru. Kemacetan di sekitar lokasi lebih disebabkan proyek pembangunan yang masih berlangsung.
"Kalau untuk adanya
pelican di lokasi tersebut, tidak ada dampak kemacetan lalu lintas," kata Dede.
Dishub Jakarta Pusat menyiagakan petugas selama satu bulan penuh, mulai pukul 06.00–12.00 WIB, dan 13.00–20.00 WIB. Kehadiran petugas juga untuk mencegah ojek online mangkal dan parkir liar di sekitar lokasi.
"Kami siapkan petugas di lapangan supaya pengguna terbiasa dulu. Dengan begitu, masyarakat bisa menyeberang dengan tertib dan aman," tambah Dede.
Pelican crossing Cikini. Foto: Metro TV/Endhita Triantara.
Memanjakan pengguna KRL
Salah satu pengguna KRL, Annisa Najmia, mengaku senang dengan keberadaan
pelican crossing ini. Mahasiswi semester tujuh yang tinggal di Jakarta dan kuliah di Depok itu menilai keberadaan
pelican crossing sangat mempermudah perjalanan hariannya. Ia mengaku sempat sering kerepotan menyeberang karena kendaraan jarang memberi jalan.
"Kendalanya sih (dulu) karena pas enggak ada fasilitas ini, pengendara motor dan mobil jadi enggak melihat ada hambatan di depan mereka. Jadi yang mau nyebrang harus
effort banget buat nunjukkin kalau mau nyebrang. Belum lagi banyak pengendara yang enggak mau ngalahan, malah ngebut. Jadi risiko nyebrang itu besar banget," ujar Annisa.
Kini, Annisa merasa lebih tenang ketika menyeberang dari stasiun menuju jalan raya. Menurutnya, lampu merah otomatis membuat pengendara tertib berhenti, sehingga pejalan kaki bisa melintas dengan nyaman. Sebagai pengguna fasilitas umum, Annisa masih merasa ada banyak ruang improvisasi yang bisa ditingkatkan,
"Bersyukur sih ada fasilitas ini, cuma masih banyak tantangan. Namanya juga fasilitas baru, jadi banyak pihak yang terdampak dan banyak ruang untuk improvisasi. Dalam jangka pendek, terutama di jam-jam sibuk, menurut aku perlu banget ada petugas yang bantuin ketika ada kendala yang bisa mengamankan situasi sih," ucap Annisa.
Hadirnya
pelican crossing ini diharapkan menjadi solusi permanen bagi pejalan kaki. Sekaligus, menata kawasan padat Stasiun Cikini agar lebih ramah dan aman bagi pengguna transportasi umum.