Cegah Penyebaran Terorisme, BNPT Sebut Ruang Digital Perlu Dikelola Secara Bijak

Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono. Dok. Istimewa

Cegah Penyebaran Terorisme, BNPT Sebut Ruang Digital Perlu Dikelola Secara Bijak

Rahmatul Fajri • 23 September 2025 12:08

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menempatkan pencegahan di ruang digital sebagai salah satu fokus utama. Sebab, transformasi digital yang pesat membawa dua sisi bagi kehidupan masyarakat.

Di satu sisi, ruang siber membuka peluang untuk memperluas literasi, komunikasi, dan interaksi sosial. Di sisi lain, ruang sering dimanfaatkan kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda, ideologi kekerasan, hingga melakukan perekrutan anggota. 

Kepala BNPT, Eddy Hartono, menegaskan pemanfaatan ruang digital harus dikelola secara bijak agar tidak berubah menjadi sarana penyebaran paham terorisme.

"Kita ketahui bersama era transformasi digital tentunya ruang siber atau digital menjadi penting untuk kita lakukan pembinaaan ataupun dijadikan sarana untuk melakukan upaya-upaya pencegahan di ruang digital. Kita ketahui bersama ruang digital bisa menjadi sarana yang positif, juga menjadi sarana yang negatif," ujar Eddy melalui keterangannya, Selasa, 23 September 2025.
 
Eddy menjelaskan BNPT membentuk Satgas Kontra yang bertugas memetakan platform, konten, hingga substansi yang berpotensi digunakan untuk menyebarkan paham radikal. Langkah ini diarahkan agar ruang digital tetap menjadi tempat yang sehat dan produktif bagi generasi muda maupun masyarakat luas.

"Sehingga tidak menyebar bisa memengaruhi bagi generasi muda sekarang maupun masyarakat. Tentunya semua elemen masyarakat kami berharap untuk berpartisipasi aktif," ujar Eddy.



Eddy menekankan penguatan kontra radikalisasi merupakan bagian dari agenda prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN. Hal ini mencakup langkah-langkah strategis untuk menandingi ideologi, narasi, dan propaganda yang kerap menyebar di ruang siber maupun di ruang konvensional.

"Di dalam RPJMN ini merupakan interpretasi dari Asta Cita Presiden di mana BNPT mempunyai empat kegiatan prioritas nasional, salah satunya adalah memperkuat kegiatan kontra radikalisasi. Kontra radikalisasi itu adalah melakukan kontra ideologi, kontra narasi dan kontra propaganda, ini dilakukan di dalam ruang siber atau digital maupun di ruang konvensional," jelas Eddy.

Hal senada disampaikan Direktur Pemberitaan ANTARA, Irfan Junaidi. Dia menekankan tantangan ruang siber bukan hanya dihadapi aparat pemerintah, tetapi juga menjadi pekerjaan rumah bersama antara media, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan.

"Ya memang perkembangan teknologi media terutama media sosial itu dua sisi mata pedang, satu sisi bisa memberikan manfaat yang luas, mengakselerasi informasi yang cepat dalam waktu singkat bisa menjangkau masyarakat luas, tetapi di sisi lain juga bisa berpotensi untuk disalahgunakan," ungkap Irfan.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)