Kecelakaan KMP Tunu, Pemkab Banyuwangi Siagakan RS dan Ambulans

Pemkab Banyuwangi siagakan layanan penuh untuk korban kapal tenggelam. Dokumentasi/ Humas Pemkab Banyuwangi

Kecelakaan KMP Tunu, Pemkab Banyuwangi Siagakan RS dan Ambulans

Amaluddin • 3 July 2025 17:36

Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merespons musibah tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Putra Jaya yang terjadi saat pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Sejumlah sumber daya dan layanan darurat dikerahkan untuk mendukung proses evakuasi dan penanganan korban.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memastikan seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Banyuwangi terlibat aktif dalam penanganan musibah ini.

"Kami turut berbela sungkawa atas peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Putra Jaya. Semoga para korban yang meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan yang terluka segera pulih,” kata Ipuk di Banyuwangi, Kamis, 3 Juli 2025.
 

Baca: Basarnas Perluas Area Pencarian Korban Tenggelam KMP Tunu Jaya ke 194 Nautical Mile
 
Sejak malam kejadian, Pemkab Banyuwangi telah menyiagakan berbagai sarana pendukung seperti armada ambulans, ruang perawatan di RSUD Blambangan, serta tenaga kemanusiaan dari BPBD dan Tagana Dinas Sosial.

Pemerintah daerah juga langsung melakukan asesmen awal kepada para korban, termasuk memberikan dukungan psikologis dan bantuan logistik bagi keluarga.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh korban dan keluarga mendapat penanganan terbaik, baik secara medis maupun emosional," jelas Ipuk.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyuwangi, M.Y. Bramuda, mengatakan bahwa atas arahan Bupati, pihaknya juga menyediakan bantuan makanan bagi para relawan serta keluarga korban yang menunggu di Pelabuhan Ketapang.

"Kami ingin semua pihak yang terlibat dalam penanganan, termasuk relawan dan keluarga korban, merasa terfasilitasi dengan baik," ungkap Bramuda.

Kata Ipuk, Pemkab Banyuwangi juga telah mendirikan tiga pos pemantauan di lokasi strategis, yakni Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Tanjungwangi, dan Pelabuhan Boom, untuk mendukung koordinasi dan informasi terkait perkembangan pencarian dan evakuasi.

Hingga pukul 10.00 WIB, Kamis (3/7), tercatat sebanyak 31 orang berhasil diselamatkan. Sementara itu, lima korban dinyatakan meninggal dunia, yakni Anang Suryono, Eko Sastriyo, Cahyani, serta Elok Rumantini, dan Fitri April Lestari, yang merupakan penumpang kapal. Jenazah para korban kini masih berada di RSUD Negara, Jembrana, Bali.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)