Trump Salahkan Kebijakan Imigrasi Biden atas Serangan Teror Pro-Israel di Colorado

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Salahkan Kebijakan Imigrasi Biden atas Serangan Teror Pro-Israel di Colorado

Willy Haryono • 3 June 2025 12:37

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan kebijakan imigrasi eks presiden Joe Biden atas serangan teror yang menargetkan kelompok pro-Israel di Boulder, Colorado pada Minggu, 1 Juni. Trump menyebut pelaku serangan, seorang warga negara Mesir, memasuki AS di bawah kebijakan perbatasan yang disebutnya “konyol.”

“Serangan mengerikan di Boulder TIDAK AKAN DITOLERANSI di Amerika Serikat,” tulis Trump di platform Truth Social.

Ia menambahkan bahwa pelaku, Mohamed Sabry Soliman, masuk ke AS pada 2022 sebagai pengunjung non-imigran dan kemudian menerima izin kerja selama dua tahun yang kini telah habis masa berlakunya.

Melansir dari The Independent, Selasa, 3 Juni 2025, Trump menuduh, “Ia masuk lewat kebijakan Perbatasan Terbuka Biden yang merusak negara kita. Ia harus dideportasi di bawah Kebijakan ‘TRUMP’. Tindakan terorisme akan diproses secara hukum hingga tuntas.”

Menurut FBI, Soliman dituduh melakukan kejahatan kebencian federal yang terkait dengan ras, agama, atau asal negara korban. Afiliasi resmi menyebut serangan itu merupakan aksi teror yang ditargetkan terhadap “Run For Their Lives,” kelompok advokasi Yahudi yang menyerukan pembebasan sandera Israel oleh Hamas.

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan Senin, FBI mengungkap bahwa Soliman menyebut kelompok tersebut sebagai “Zionis” dan telah merencanakan serangan selama lebih dari satu tahun.

Ia mengatakan kepada penyidik bahwa ia berniat untuk “membunuh semua Zionis” dan bahwa ia sengaja memilih waktu ketika kelompok tersebut berkumpul.

Selain senjata api, pihak berwenang menemukan lebih dari selusin bom molotov yang belum dinyalakan di dekat lokasi penangkapan. FBI menyatakan bahan-bahan tersebut terdiri dari botol kaca berisi cairan tidak dikenal dan kain merah. Di dalam kendaraan Soliman, polisi juga menemukan dokumen bertuliskan “Israel,” “Palestina,” dan “USAID.”

Soliman dilaporkan mengatakan bahwa ia menunggu hingga putrinya lulus sebelum melancarkan serangan, dan ia akan mengulanginya jika memiliki kesempatan.

Menyusul kejadian ini, penasihat keamanan dalam negeri Trump, Stephen Miller, menyebut kebijakan imigrasi Biden sebagai bentuk “bunuh diri nasional” dan menyerukan pembalikan penuh atas kebijakan saat ini.

“Seorang imigran ilegal melakukan serangan teror di Boulder,” tulis Miller di platform X. “Ia diberi visa turis oleh pemerintahan Biden dan kemudian diberi izin kerja setelah overstay.”

Anggota Kongres dari Partai Republik asal Colorado, Lauren Boebert, merespons pernyataan Miller secara singkat dengan menulis: “Ilegal.”

Kritik tajam dari kubu Partai Republik mencerminkan meningkatnya tekanan politik menjelang pemilu presiden 2024, dengan isu imigrasi dan keamanan nasional kembali menjadi sorotan utama dalam kampanye. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Trump Minta Pemberlakuan Kembali Kebijakan Deportasi Negara Ketiga yang Dinilai Kontroversial

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)