Jemaah haji. MI/Dwi Apriyani
Daviq Umar Al Faruq • 7 March 2025 14:53
Malang: Sebanyak 411 calon jemaah haji (CJH) asal Kota Malang, Jawa Timur, belum melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPI) 2025. Catatan itu berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur, per 6 Maret 2025.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Malang, Subhan, mengatakan total ada 1.056 CJH yang masuk dalam kuota haji reguler di Kota Malang tahun ini. Ribuan CJH yang terdaftar dalam kuota haji itu berhak melunasi Bipih.
"Calon jemaah haji Kota Malang berhak lunas tahun 2025 ada 1.056 orang," kata Subhan saat dikonfirmasi, Jumat, 7 Maret 2025.
Dari jumlah tersebut, jumlah CJH yang telah memenuhi syarat istithaah kesehatan ada sebanyak 714 orang. Istithaah kesehatan merupakan syarat mutlak bagi calon jemaah haji sebelum melakukan pelunasan Bipih.
"Jumlah calon jemaah haji yang sudah istithaah sebanyak 714 orang. Untuk jemaah lansia yang berusia 85-97 tahun ada 44 orang," jelasnya.
Subhan menyebutkan hingga saat ini, ada 645 CJH yang telah melunasi Bipih. Ratusan CJH itu melakukan pelunasan pada tahap satu, yang dibuka mulai 14 Februari hingga 14 Maret 2025.
"Calon jemaah haji yang telah melunasi Bipih sebanyak 645 orang, dan yang belum lunas sebanyak 411 orang," bebernya.
Kemenag telah melakukan survei di beberapa hotel di Kota Malang pada Kamis, 6 Maret 2025. Survei ini untuk memastikan kesiapan lokasi manasik haji tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan bulan depan.
Survei yang dilakukan mencakup berbagai aspek, seperti kapasitas ruangan, kenyamanan fasilitas, serta kemudahan akses bagi jamaah. Hal ini menjadi perhatian utama agar pelaksanaan manasik berjalan lancar dan efektif.
“Kami ingin memastikan bahwa tempat yang digunakan untuk manasik nanti benar-benar nyaman, sehingga materi yang disampaikan bisa diterima dan dipraktikkan dengan baik oleh jamaah,” ujarnya.
Manasik haji ini akan diikuti oleh seluruh calon jamaah haji se-Kota Malang, yang terbagi dalam lima kecamatan. Setiap kecamatan akan didampingi oleh Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan manasik ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada jamaah mengenai tata cara ibadah haji sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Diharapkan calon jamaah haji bisa mendapatkan pengalaman manasik yang optimal sebelum menjalankan ibadah haji.