KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Foto: Metrotvnews.com/Daffa Yazid Fadhlan
Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menekankan pembangunan jembatan darurat untuk memulihkan akses transportasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, menjadi prioritas.
TNI AD akan menyiapkan 18 jembatan bailey. Sedangkan, 14 jembatan bailey dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Dari jumlah itu, tujuh jembatan Bailey sudah selesai dibangun. Dalam waktu tidak sampai 10 hari bahkan ada yang seminggu," kata Maruli di Markas Besar (Mabes) TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Desember 2025.
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pengadaan tambahan 50 jembatan bailey guna mempercepat pemulihan akses.
Sementara itu, Maruli menyampaikan ada sekitar 37 titik jembatan armco yang didata. Namun, pengerjaannya terkendala kebutuhan survei, keterbatasan stok pabrik, serta distribusi yang sebagian harus melalui jalur laut.
"Kalau ketersediaan alat ada, khususnya Bailey, kami perkirakan Januari bisa digelar sekitar 50 unit," ujar Maruli.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Foto: Metrotvnews.com/Daffa Yazid Fadhlan
Secara keseluruhan,
TNI AD menargetkan hingga Januari dapat membangun sekitar 100 jembatan darurat Bailey dan Armco, meski diakui prosesnya membutuhkan waktu karena medan dan logistik.
Ia memastikan terus mengupayakan percepatan distribusi dari pelabuhan agar seluruh target pembangunan di titik-titik bencana dapat terpenuhi tepat waktu.
"Untuk Armco, setelah riset ternyata ini lebih cepat penggunaannya. Namun pabriknya tidak punya stok banyak, jadi kita buat tahap-tahap pengiriman. Mudah-mudahan per Januari bisa selesai 100 titik. Untuk jembatan permanen yang besar, nanti biar PU yang mengelola," beber Maruli.
(Daffa Yazid Fadhlan)