Kota Cluj-Napoca di Rumania. (Romania-Insider)
Bucharest: Otoritas kesehatan Rumania mengonfirmasi satu kasus kusta (penyakit Hansen) di kota Cluj-Napoca (Kolozsvár), yang mendorong penutupan sementara sebuah spa kelas atas serta perluasan penyelidikan epidemiologis. Kementerian Kesehatan Rumania mengumumkan temuan tersebut pada Kamis malam.
Dikutip dari Daily News Hungary, Jumat, 12 Desember 2025, Kasus ini menjadi infeksi kusta pertama yang dikonfirmasi di Rumania sejak 1981. Menurut ringkasan kantor berita Agerpres, pasien merupakan seorang perempuan muda asal Asia yang bekerja sebagai terapis pijat di sebuah salon kecantikan dan kebugaran populer di Cluj.
Media lokal melaporkan salon tersebut dikenal di kalangan elite kota, dengan tarif pijat dua jam mencapai sekitar 1.030 lei Rumania atau setara €202.
Tiga Kasus Suspek Masih Diperiksa
Tiga karyawan lain dari salon yang sama, seluruhnya perempuan muda asal Asia, saat ini tengah diperiksa sebagai suspek. Dua di antaranya, warga negara Indonesia (
WNI) berusia 21 dan 25 tahun, mendatangi Rumah Sakit Darurat Kabupaten Cluj pada 26 November.
Menteri Kesehatan Rumania Alexandru Rogobete menyampaikan melalui Facebook bahwa data mikrobiologis telah memvalidasi satu kasus, sementara tiga lainnya masih berada dalam pemantauan klinis dan epidemiologis. Ia menegaskan langkah-langkah cepat telah diambil untuk meminimalkan risiko terhadap publik.
Spa Ditutup, Investigasi Epidemiologis Diperluas
Otoritas Pengawasan Kesehatan Negara bersama Dinas Kesehatan Masyarakat Cluj telah melakukan disinfeksi menyeluruh di seluruh area spa, melakukan skrining terhadap seluruh staf, serta memperluas penelusuran epidemiologis. Kementerian Kesehatan juga memerintahkan penghentian seluruh aktivitas salon hingga investigasi selesai.
Pasien yang telah dikonfirmasi saat ini sudah memulai pengobatan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (
WHO). Berdasarkan pedoman internasional, setelah terapi dimulai, risiko penularan akan menurun dengan cepat dan pada akhirnya hilang.
Risiko Penularan Sangat Rendah
Pejabat kesehatan menekankan bahwa kusta merupakan penyakit bakteri yang berkembang lambat dan disebabkan oleh Mycobacterium leprae, dengan potensi penularan yang sangat rendah. Penularan memerlukan kontak yang lama dan berulang dengan pasien yang belum diobati.
Penyakit ini tidak menyebar melalui jabat tangan, pelukan, penggunaan transportasi umum, maupun berbagi ruang bersama.
Kusta tergolong sangat langka di Eropa, meski kasus sporadis masih dapat muncul, terutama pada individu yang berasal dari wilayah endemik seperti sebagian Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Di Rumania, kasus kusta terakhir tercatat lebih dari empat dekade lalu, yakni pada 1981.
Baca juga:
Wamenkes Dante Sebut Kasus Kusta Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia