Setelah Cetak Rekor, IHSG Malah Nyungsep Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Setelah Cetak Rekor, IHSG Malah Nyungsep Pagi Ini

Husen Miftahudin • 25 November 2025 09:25

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini mengalami pelemahan setelah mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan kemarin. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 25 November 2025, IHSG berada di posisi 8.570,846.

Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.16 WIB, IHSG langsung nyungsep sebanyak 38,297 poin setara 0,45 persen ke level 8.531,957.

Adapun sebanyak 278 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 208 saham lainnya menguat dan 198 saham stagnan.

Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.16 WIB sebanyak Rp3,678 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 7,146 miliar saham.
 

Baca juga: IHSG 'Ngamuk'! Melonjak 155 Poin ke Level Tertinggi Baru


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

IHSG berpotensi lanjutkan kenaikan


Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan hari ini. "Diperkirakan support IHSG 8.450-8.500 dan resist IHSG 8.600-8.650," ungkap Fanny dalam analisis hariannya.

Adapun, IHSG kemarin (24/11) ditutup naik 1,85 persen disertai dengan net buy asing sebesar Rp3,04 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BRMS, BREN, BMRI, PTRO, dan FILM.

Sementara itu, indeks-indeks saham Wall Street ditutup kompak melonjak pada perdagangan Senin (24/11). Penguatan tersebut dipimpin kenaikan saham Alphabet atas optimisme pasar terhadap rally kecerdasan buatan (AI). Penguatan tersebut terjadi menjelang libur Thanksgiving. Indeks S&P 500 naik 1,55 persen, Nasdaq Composite melesat 2,69 persen, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,44 persen.

Di sisi lain, pasar Asia-Pasifik beragam pada perdagangan awal pekan Senin (24/11), setelah Presiden The Fed New York John Williams menyiratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini. Williams menyebutkan, melemahnya pasar tenaga kerja menjadi ancaman ekonomi yang lebih besar dibandingkan inflasi yang tinggi, sehingga The Fed dapat menurunkan suku bunga acuannya.

Pada perdagangan tersebut, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,19 persen dan Kosdaq melemah 0,87 persen. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,29 persen, rebound dari penurunan 1,59 persen pada Jumat lalu. Selain itu, Hang Seng Hong Kong meningkat 1,97 persen, CSI 300 China turun 0,12 persen dan Taiex Taiwan naik 0,26 persen. Sedangkan pasar Jepang tutup karena libur. Di sisi lain, Straits Times Singapura naik 0,62 persen dan FTSE Malaysia menguat 0,07 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)