Penduduk Miskin di Sumut Berkurang Sebanyak 600 Ribu Jiwa

Kampung miskin di pedesaan Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Dokumentasi/MI

Penduduk Miskin di Sumut Berkurang Sebanyak 600 Ribu Jiwa

Media Indonesia • 20 July 2023 21:31

Medan: Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menyata jumlah warga miskin di wilayahnya mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Sejak September 2020 hingga Maret 2023 berkurang sebanyak 600 ribu jiwa.

Kepala Dinas Kominfo Sumut, Ilyas S Sitorus, mengatakan pada September 2020, jumlah penduduk miskin di Sumut tercatat sebesar 1,3 juta jiwa, turun menjadi 1,27 juta jiwa pada September 2021, turun lagi menjadi 1,26 juta jiwa September 2022, dan terus menurun menjadi 1,24 juta jiwa pada Maret 2023.

Terhitung sejak September 2020 hingga Maret 2023 jumlah penduduk miskin di Sumut berkurang sebanyak 600 ribu jiwa, atau dari 1,3 juta menjadi 1,24 juta jiwa. Bahkan jika mengutip data BPS, jumlah penurunan jumlah penduduk miskin di Sumut tercatat lebih besar lagi.

"BPS mencatat tingkat kemiskinan di Sumut mengalami penurunan 0,18 poin, dari 8,33% pada September 2022 menjadi 8,15% pada Maret 2023. Persentase penurunan itu setara dengan 22,4 ribu jiwa dalam satu semester terakhir," kata Ilyas di Medan, Kamis, 20 Juli 2023.

Menurut dia penurunan angka kemiskinan ini menjadi tanda bahwa perekonomian di Sumut membaik. Perbaikan ekonomi itu turut dirasakan masyarakat luas seiring dengan pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan yang menjadi fokus Pemprov Sumut tiga tahun terakhir.

Dalam tiga tahun terakhir Pemprov Sumut fokus menangani kemiskinan ekstrem melalui berbagai program yang ada di setiap oraganisasi perangkat daerah (OPD). Seperti perbaikan rumah, sanitasi, lansia dan masyarakat pesisir serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa.

Pemprov juga menggalakkan iklim investasi yang kondusif yang bisa membuka lapangan kerja serta melakukan intervensi untuk mengurangi pengeluaran masyarakat melalui pengendalian inflasi dan pemberian bantuan-bantuan.

Sepanjang tiga tahun terakhir pemprov pun secara instensif mendorong peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dengan berbagai program ekonomi, seperti pemberdayaan UMKM.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Naslindo Sirait, menambahkan penurunan angka kemiskinan di provinsinya juga dipengaruhi daya tahan ekonomi Sumut yang masih kuat dalam menghadapi resesi 2023. Hal itu ditandai dengan peningkatan realisasi APBD provinsi pada triwulan I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, baik dari sisi pendapatan maupun penyerapan belanja.

Adapun realisasi pendapatan APBD pada triwulan I/2023 mencapai 19,29?ri pagu, lebih tinggi dari realisasi triwulan I/2022 yang hanya sebesar 18,51%. Peningkatan itu berasal dari realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)