Nuroji Disanksi Teguran Tertulis Imbas Pernyataan soal Pemain Naturalisasi

Jakarta: Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memberikan sanksi teguran tertulis terhadap anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji, buntut pernyataannya soal naturalisasi saat rapat di Komisi X bersama Kementerian Pemuda dan Olaharaga (Kemenpora), beberapa waktu lalu. Pemberian sanksi ini diputuskan dalam sidang etik yang digelar MKD secara tertutup.

"Sanksinya teguran tertulis. Jadi putusan ini ditetapkan pada hari ini dihadiri semua majelis, tidak ada satu pun anggota majelis yang keberatan," kata Ketua MKD RI Nazaruddin Dek Gam di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.

Nazaruddin mengatakan Nuroji telah mengetahui kasusnya dan sanksi yang diterima. Dia mengatakan MKD memiliki mekanisme untuk memastikan sanksi yang diberikan kepada Nuroji.

"Sudah. Langsung Pak Nuroji tadi ada di depan," kata Nazaruddin. 
 

Baca Juga:  7 Fraksi di Komisi III DPR Tolak Subordinasi Polri di Bawah Kemendagri

Sementara itu, Wakil Ketua MKD Agung Widyantoro menjelaskan Nuroji telah mengakui kesalahannya. Agung menjelaskan semua pihak seharusnya mendukung kebijakan pemerintah terkait naturalisasi.

"Jadi mencoba untuk membuat diferensiasi ya, perbedaan antara anak kampung sendiri dan yang sudah dinaturalisasi. Ini seharusnya menjadi kebijakan yang tentu harus kita amankan bersama-sama," kata politikus Partai Golkar ini. 

Sebelumnya, anggota Komisi X Nuroji mengkritik langkah PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang gencar melakukan naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Nuroji mengaku tidak bangga melihat prestasi Timnas Indonesia belakangan ini karena diperoleh dengan cara yang instan. 

"Strategi naturalisasi ini saya setuju saja, tetapi jujur kebanggaan bagi saya itu berkurang karena dari komposisi mungkin terlalu banyak yang dinaturalisasi, bahkan hampir satu tim," kata Nuroji dalam rapat bersama Kemenpora dan PSSI yang membahas naturalisasi Eliano Reijnders dan Mees Hilgers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.