Sahroni Desak Kasus Bullying di Ternate Diusut Tuntas

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni/Medcom.id/Fachri

Sahroni Desak Kasus Bullying di Ternate Diusut Tuntas

Anggi Tondi Martaon • 20 September 2024 21:06

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak kasus meninggalnya Siswa SD bernama Nabil, 11, di Kota Ternate, Maluku Utara, diusut tuntas. Pihak yang terbukti terlibat bullying harus disanksi tegas.

“Saya minta polisi pastikan semua pihak yang terlibat dan lalai, untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Baik itu anak sebagai pelaku, maupun pihak sekolah yang diduga tutup mata terhadap kasus ini," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem itu menyampaikan pihak sekolah terkesan melakukan pembiaran. Pengawasan pihak sekolah dipertanyakan.
 

Baca: Siswa SD Meninggal Dunia Usai Jadi Sasaran Perundungan

"Karena dari laporannya, sekolah terkesan ‘membiarkan’ aksi bullying ini. Sebagai pendidik, di mana  pengawasan pihak sekolah? Masa tidak ada langkah tegas dalam melindungi muridnya,” ungkap dia.

Sahroni juga ingin agar para pelaku anak tetap mendapat hukuman sesuai perbuatannya. “Dan para anak yang berhadapan dengan hukum, harus mendapat sanksi hukuman dan pembinaan setimpal. Jangan karena anak jadi tidak ada hukuman sama sekali. Awas,” tutup Sahroni.

Sahroni menghimbau kepada seluruh sekolah mengambil langkah cepat dan tegas jika mendengar adanya kasus bullying di dalam lingkungannya. Perundungan jangan dianggap remeh.

“Jangan pernah dianggap remeh, jangan pernah abai. Karena kalau sudah kejadian seperti ini, berarti pihak sekolah juga bersalah, karena ‘membiarkan’ aksi kekerasan ini terjadi,” sebut dia.

Sebelumnya, siswa SD bernama Nabil, 11, di Kota Ternate, Maluku Utara, meninggal dunia usai diduga menjadi korban perundungan dari teman sekelasnya. Terlisah, nenek korban, Rukmini Eksan, menginginkan Dinas Pendidikan Kota Ternate memberikan sanksi kepada kepala sekolah dan wali kelas.  

Mereka dianggap lalai karena tidak pernah memberitahu pihak keluarga terkait adanya tindakan pemukulan. Padahal, korban disebut sudah pernah mengadukan kejadian tersebut ke wali kelas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)