Survei: Investor Mulai Tak Khawatirkan Potensi Resesi Ekonomi AS

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Survei: Investor Mulai Tak Khawatirkan Potensi Resesi Ekonomi AS

Arif Wicaksono • 6 February 2024 13:50

New York: Menurut para pedagang yang disurvei oleh JPMorgan, inflasi dan pemilihan presiden AS akan menjadi pendorong terbesar pasar global tahun ini.

Sekitar 27 persen pedagang melihat inflasi sebagai dampak terbesar, diikuti oleh 20 persen faktor pemilu November. Investor melihat potensi resesi mengecil karena membaiknya data-data ekonomi AS.
 

baca juga:

The Fed Tahan Suku Bunga Acuan


Obligasi dan ekuitas menguat akhir tahun lalu di tengah harapan melambatnya inflasi akan mendorong penurunan suku bunga bank sentral pada tahun ini.

Namun pertaruhan tersebut telah diperkecil, dengan data ketenagakerjaan AS yang meledak pada Jumat mendorong aksi jual terbesar pada Treasury AS sejak September.

Pelaku pasar bersiap menghadapi volatilitas lebih lanjut seiring dengan semakin dekatnya pemilihan presiden AS, dengan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di New Hampshire yang membawanya semakin dekat ke pertarungan ulang dengan Presiden Demokrat Joe Biden.

Kepala Pasar Digital Global JPMorgan Eddie Wen mengatakan fokus yang lebih besar tahun ini dapat menciptakan volatilitas jangka pendek, dengan fokus khusus pada rilis data lapangan kerja bulanan AS dan angka inflasi.

"Kekhawatiran terhadap resesi, yang menduduki puncak survei tahun lalu, turun ke posisi ketiga dengan angka 18 persen karena pertumbuhan ekonomi melebihi ekspektasi," kata survei tersebut dikutip dari The Business Times, Selasa, 6 Februari 2024.

Perhatian investor terhadap perang di Eropa, tempat invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiganya, dan di Timur Tengah, tempat konflik Hamas-Israel terlihat menunjukkan tanda-tanda eskalasi mencapai angka 14 persen.

Gejolak pasar

Para pedagang memperkirakan pasar yang bergejolak akan tetap menjadi tantangan perdagangan utama. Jumlah responden yang menempatkan pasar pada posisi pertama mencapai 28 persen.

Ketersediaan likuiditas mendekati bagian teratas dari daftar tantangan perdagangan sebesar 24 persen, naik dari 22 persen tahun lalu. Sementara akses terhadap likuiditas tetap menjadi kekhawatiran terbesar para pedagang terhadap struktur pasar.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)