Pedemo mendesak gencatan senjata di Gaza, ditangkap polisi AS. Foto: Associated Press
Medcom • 19 October 2023 16:35
Washington: Para demonstran pro-Palestina menggeruduk Cannon Rotunda di dalam Gedung Capitol di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 18 Oktober 2023. Mereka menuntut gencatan senjata antara Israel-Hamas. Setidaknya 300 orang ditangkap dalam unjuk rasa tersebut.
Mengutip India Today, akses ke kompleks Gedung Capitol dibatasi setelah para pengunjuk rasa memaksa masuk untuk menuntut gencatan senjata. Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘gencatan senjata sekarang’. Anggota organisasi Yahudi turut membawa poster bertuliskan ‘gencatan senjata’.
Seorang staf Capitol Hill mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa polisi mengarahkan jalur terowongan daripada pintu masuk dan keluar utama. Pihak keamanan DPR mengirimkan memo ke kantor Kongres dan memberitahukan akses yang terbatas bagi pengunjung ke satu pintu.
Tindakan pencegahan dilakukan untuk mengamankan Gedung Capitol dalam menghadapi demonstrasi. Terlihat beberapa pagar pembatas rak sepeda diletakkan di sekitar Capitol sejak Selasa malam. Protes ini pecah setelah insiden ledakan di rumah sakit Al-Ahli di Gaza yang menyebabkan 500 orang tewas.
Polisi Capitol (USCP) mengatakan bahwa demonstrasi tidak boleh dilakukan di dalam gedung Kongres. USCP tampak sibuk membersihkan gedung dari pengunjuk rasa yang berujung pada penangkapan.
Demonstrasi besar-besaran tersebut serupa di Gedung Putih awal pekan ini yang juga menagngkap puluhan orang. Para pengunjuk rasa menyampaikan duka cita atas hilangnya ribuan nyawa warga Israel dan Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023.
Situasi di kompleks Capitol berhasil dikendalikan dan pihak berwenang menyatakan bahwa gedung itu bebas dari pengunjuk rasa ilegal dan polisi Capitol sedang melakukan penangkapan.
Terpisah, demonstrasi dalam skala besar juga terjadi di benyak belahan dunia ketika ribuan orang memprotes kematian ratusan orang dalam serangan udara di rumah sakit di Gaza. Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain mengecam keras Israel sebagai penanggung jawab ledakan itu.
Namun, Israel mengklaim memiliki bukti bahwa pejuang Hamas yang melakukan penyerangan itu. Hingga saat ini, Israel belum bisa menunjukkan klaim tersebut ke publik.
Serangan Hamas ke Israel menewaskan sedikitknya 1.400 orang dan sekitar 200 orang disanndera ke Gaza. Adapun menurut pejabat kesehatan, serangan balasan Israel membunuh 3.478 orang. (Abdurrahman Addakhil)