Ilustrasi. Media Indonesia.
Faustinus Nua • 7 June 2024 14:30
Jakarta: Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat menegaskan pihaknya menuntut pemerintah membatalkan kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Menunda kebijakan Tapera dinilai hanya sekadar meredam polemik di masyarakat.
"Kami minta pemerintah membatalkan, bukan menunda karena memang dari awal ini sudah bermasalah, mereka sepertinya enggak peka dengan kondisi pekerja kita. Sehingga kita minta dibatalkan," ujar Mirah kepada Media Indonesia, Jumat, 7 Juni 2024.
Mirah mengatakan gelombang penolakan yang begitu besar dari semua elemen masyarakat menunjukkan bahwa kebijakan itu sangat merugikan para pekerja. Sebab, potongan untuk iuran Tapera cukup memberatkan pekerja dengan gaji menengah ke bawah.
Menurut dia, pemerintah sebaiknya lebih fokus pada upaya-upaya menyejahterakan para buruh. Banyak kebijakan dan praktik yang merugikan para pekerja. Apalagi, saat ini ekonomi sedang tidak stabil. Para buruh membutuhkan dukungan dan perlindungan dari pemerintah.
"Lebih baik fokus saja untuk memikirkan solusi, jalan keluar atas apa yang sedang atau kesulitan yang dihadapi para pekerja kita, kesulitan menghadapi ekonomi. Jadi pemerintah fokus memberikan subsidi yang lebih luas lagi, bantuan lebih banyak lagi kepada seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Baca juga: Menteri PUPR Sebut Tapera Tidak Boleh Tergesa-gesa |