Indonesia terus aktif dalam upaya pembahasan tata kelola digital di tingkat global. (PTRI Jenewa)
Willy Haryono • 9 December 2023 17:47
Jenewa: Wakil Tetap Indonesia di Jenewa Duta Besar Febrian A.Ruddyard menekankan pentingnya inklusivitas dan pelibatan multipihak dalam membentuk masa depan ekonomi digital. Hal tersebut disampaikan dalam acara UNCTAD eCommerce Week (eWeek) di Jenewa pada Rabu, 6 Desember 2023.
E-Week UNCTAD adalah salah satu event besar pembahasan isu ekonomi dan perdagangan digital di Jenewa yang diadakan UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development).
Dalam pertemuan dimaksud, PTRI Jenewa mengadakan acara bersama dengan Perutusan Tetap Kerajaan Arab Saudi di Jenewa guna membahas kontribusi G20 dalam ekonomi digital secara global.
Acara dibuka langsung Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebecca Grynspan dan dimoderatori Duta Besar Achsanul Habib, Deputi Wakil Tetap PTRI Jenewa. Event ini dihadiri berbagai peserta dari kalangan diplomatik, pemerintah, NGO, pengusaha, dan akademisi.
Berdasarkan keterangan tertulis PTRI Jenewa, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Mira Tayyiba, menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 merupakan awal dimulainya runutan kepemimpinan negara berkembang di G20, yang dilanjutkan India (2023), Brazil (2024) dan Afrika Selatan (2025).
Pentingnya transformasi digital yang menjadi salah satu prioritas Indonesia juga dilanjutkan di Presidensi India melalui dorongan untuk infrastruktur publik digital. Di bawah kepemimpinan Indonesia pula, isu ekonomi digital ditingkatkan level pembahasannya dari Gugus Tugas (Task Force) menjadi Kelompok Kerja (Working Group) G20.
Perlunya pembuatan proses kebijakan yang inklusif dan implementatif untuk masyarakat juga disampaikan wakil kalangan pemuda Farhan Mayendri, Presiden Direktur Vortech Corp. Pembicara lain yaitu penasihat Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Teknologi, Dr. Renata Dwan, menyampaikan bahwa saat ini periode penting bagi negara berkembang dalam membentuk tata kelola isu digital di tingkat global termasuk juga infrastuktur guna atasi kesenjangan digital.
Brasil sebagai Presidensi G20 2024 juga akan membahas mengenai isu ini dalam kaitannya dengan tata kelola digital dan sinergi pembahasannya dengan forum internasional lainnya. Hal ini disampaikan Luciano Andrade Direktur Pengetahuan dan Teknologi Kemlu Brazil.
Sementara itu Executive Director Diplo Foundation, Dr. Jovan Kurbalija, sampaikan pentingnya AI sebagai elemen penting dalam pembahasan isu digital masa kini dan masa depan. Isu mengenai pengelolaan, pemanfaatan, dan juga prinsip-prinsip dalam penggunaan AI penting untuk diatur karena akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Acara yang diinisiasi Indonesia dalam membahas peran G20 ini kontekstual mengingat di tingkat global juga sedang dibahas isu tata kelola kerja sama digital, termasuk melalui platform Global Digital Compact (GDC).
G20 yang mewakili 3/4 ekonomi dunia berperan penting sebagai katalis dan juga memainkan peran kepemimpinan kerja sama untuk isu digitalisasi guna dorong kepentingan negara berkembang.
Indonesia terus aktif dalam upaya pembahasan tata kelola digital di tingkat global dimaksud baik melalui forum G20 dan berbagai forum multilateral lainnya.
Baca juga: Ekonomi Digital Buka Jalan Keluar Indonesia Lepas dari Middle Income Trap