Houthi Dikabarkan Serang Kapal Bisnis ke Israel sebagai Bentuk Bela Palestina

Washington: Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan, tiga kapal yang melakukan perjalanan di Laut Merah mendapat ancaman dan serangan dari pemberontak Houthi pada Jumat kemarin. Serangan terjadi di tengah peringatan kelompok yang berbasis di Yaman terhadap kapal yang melakukan perjalanan ke atau dari pelabuhan Israel.

Sebagai pendukung setia Palestina, Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang berbisnis dengan Israel sebagai pembalasan atas perang di Gaza.

Menurut Komando Pusat, yang bertanggung jawab atas pasukan AS di Timur Tengah, Houthi mengarahkan kapal Liberia untuk mengubah haluan di Laut Merah pada Jumat, 15 Desember pagi waktu setempat.

“Mereka (Houthi) memperingatkan bahwa jika tidak, kapal tersebut akan diserang. Kapal tidak mematuhi dan melanjutkan perjalanan dengan aman,” kata komando, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu, 16 Desember 2023.

Namun, kapal kedua berbendera Liberia tak lama kemudian ditabrak drone di Laut Merah sehingga menyebabkan kebakaran, yang kemudian dipadamkan oleh awak kapal.

Sekitar tengah hari pada Jumat, pasukan Houthi meluncurkan dua rudal balistik menuju jalur pelayaran internasional di Selat Bab el-Mandeb sempit yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.

“Kapal Liberia ketiga terkena salah satu rudal dan terjadi kebakaran,” kata Komando Pusat di media sosial.

Mereka menambahkan bahwa kapal perang AS telah menanggapi panggilan darurat kapal tersebut.

“Tidak ada korban luka yang dilaporkan pada salah satu dari tiga kapal yang diserang, namun rangkaian serangan terakhir ini merupakan bukti lain dari risiko besar terhadap pelayaran internasional yang disebabkan oleh tindakan Houthi ini,” katanya.

Seorang pejabat senior Houthi memperingatkan, setiap serangan terhadap Yaman yang dilakukan oleh AS, Israel, atau negara-negara Barat lainnya akan berdampak buruk bagi mereka yang terlibat.