Sekjen PBB Antonio Guterres. (AP)
Willy Haryono • 21 January 2024 13:58
Kampala: Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengkritik Pemerintah Israel yang menolak rencana pembentukan negara Palestina. Menurut Guterres, penolakan tersebut merupakan sesuatu yang "tidak dapat diterima."
"Penolakan untuk menerima Solusi Dua Negara (Two-State Solution) bagi Israel dan Palestina, dan penolakan terhadap hak kenegaraan bagi rakyat Palestina, tidak dapat diterima," tegas Guterres di upacara penutupan KTT ke-19 Gerakan Non Blok di Kampala, Uganda.
"Hal ini akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar terhadap perdamaian dan keamanan global tanpa batas waktu; memperburuk polarisasi; dan menguatkan ekstremis di mana pun," tegasnya di Speke Convention Center, yang menjadi tuan rumah pertemuan di selatan ibu kota Uganda.
Sekjen PBB menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza dan "pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera" yang ditahan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas.
Melansir dari La Prensa Latina, Minggu, 21 Januari 2024, komentar Gueterres muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan pada Kamis lalu bahwa Israel "harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordania."
Netanyahu merujuk pada Tepi Barat yang diduduki Israel dan melanggar hukum internasional sejak 1967.