Pesawat milik Jeju Air. Foto: Avitation Source.
Ade Hapsari Lestarini • 30 December 2024 22:07
Jakarta: Saham Jeju Air anjlok hingga 14 persen pada awal perdagangan Senin, 30 Desember 2024. Sehari setelah salah satu pesawatnya mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan 179 orang. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir MarketWatch, Senin, 30 Desember 2024, tidak hanya saham Jeju Air, saham AK Holdings - pemegang 50,37 persen saham maskapai tersebut - juga merosot hingga 11 persen. Sementara indeks acuan di Korea Selatan Kospi justru naik 0,7 persen di awal perdagangan.
Pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air mengalami kecelakaan saat mencoba mendarat darurat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi, 29 Desember 2024. Pesawat tergelincir dari landasan, menabrak penghalang beton, dan terbakar. Dari 181 orang di dalam pesawat, hanya dua orang yang berhasil selamat.
Sumber: Yahoo Finance.
Baca juga: Korea Selatan Perintahan Penyelidikan Keselamatan Udara Usai Kecelakaan Jeju Air |