Sambut 2025, Muhammadiyah Harap Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan Ditinggalkan

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Sambut 2025, Muhammadiyah Harap Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan Ditinggalkan

Rahmatul Fajri • 1 January 2025 15:40

Jakarta: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berharap Tahun Baru 2025 harus disambut dengan kesadaran diri untuk memperbaiki langkah yang salah. Salah satunya, meninggalkan sikap yang tercela seperti korupsi dan penyalahgunaan pada 2025.

"Jika ada jejak tercecer di belakang lebih baik diganti dengan jejak kebajikan ketika memulai awal tahun baru. Kegembiraan cukup sekadarnya dan diganti kebermaknaan," kata Haedar saat dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 1 Januari 2025.

Haedar juga mengajak masyarakat dan elit politik mengawali 2025 dengan jejak positif. Seperti pesan Presiden Prabowo Subianto dalam Perayaan Natal agar mereka yang salah seperti para koruptor melakukan pertobatan.
 

Baca juga: Presiden Prabowo: Mari Hadapi Tahun Baru dengan Gembira dan Optimistis

"Pesan penting tersebut mengandung makna mendalam, tinggalkan hal-hal buruk dan salah, serta lakukan jejak baru yang benar dan baik dalam kehidupan kebangsaan. Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kerakusan, kekerasan, ketidakadilan, serta segala ketidakbenaran dan ketidakbaikan dalam perikehidupan kebangsaan mesti ditanggalkan dan diucapkan selamat tinggal," ungkap dia.

Haedar kemudian mengajak seluruh lapisan masyarakat dan elit politik mengedepankan kejujuran, keterpercayaan, kerja keras, kemandirian, kebersamaan, keluhuran moral, dan keberadaban dalam mengawali tahun baru. 

"Bagi kaum muda serta Generasi Milenial dan Gen Z utamakan kepercayaan pada diri sendiri, kegigihan, dan etos kemajuan seraya jauhi hidup serba menerabas dan instan. Masa depan tergantung pada jejak masa kini dan awal tahun baru 2025 adalah langkah angkatan pertama (the first time) memulai hidup dengan etos kemajuan meraih keberhasilan yang bermakna," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)