Mentan Amran Sulaiman. Foto: Setpres.
Lina Herlina • 29 October 2023 16:43
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan sektor pertanian harus melakukan transformasi dari hulu hingga hilir dalam bentuk pertanian modern. Transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern, agar sektor pertanian dilirik generasi muda yang lebih dikenal sebagai milenial.
"Kita harus memanfaatkan teknologi mekanisasi pertanian dari hulu-hilir atau pasca panen. Juga memaksimalkan penggunaan artificial intelligence (AI)," kata Amran sambil memperlihatkan bagaimana sebuah traktor bergerak tanpa supir, Minggu, 29 Oktober 2023.
Traktor yang bisa bergerak maju mundur, belok kanan atau kiri ini dioperasikan melalui teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan. "Jadi tidak hanya penggunaan traktor, tapi juga proses pemupukan, serta pemeliharaan tanaman, sudah menggunakan teknologi tinggi, sehingga kebutuhan tanaman bisa presisi dan hasilnya maksimal," lanjut Amran.
Sehingga katanya, pemberian air atau pupuk pada tanaman berdasarkan perasaan. "Tanaman diberi air sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Begitu pun pupuk dan perlakuan lain saat panen dan pascapanen. Dengan teknologi berupa aplikasi smart farming, pemberian air, pupuk dan lainnya disesuaikan kebutuhan pertumbuhan tanaman," papar dia.
Saat ini, kadang tanah atau tanaman sudah jenuh tapi masih diberi air atau pupuk karena menuruti keinginan. Makanya, pemanfaatan teknologi dalam transformasi pertanian modern adalah keniscayaan.
"Pertanian tradisional ke pertanian modern akan menjawab semuanya. Ini juga memotivasi generasi muda milenial, kenapa, karena menggunakan pertanian modern," tukas Amran.
Dengan kondisi tersebut, tentu Indonesia bisa kembali swasembada, khususnya beras, tidak perlu lagi ada impor beras masuk ke negara ini, khususnya Sulawesi Selatan yang selalu dikenal sebagai daerah lumbung beras, bahkan menjadi penyuplai ke daerah lain di Indonesia.
Baca juga: Mentan Ingin KPK Bisa Kembali Berkantor di Kementan