Terancam Gagal Panen, 175 Hektare Sawah di Bangka Selatan Kekeringan

Ilustrasi--Lahan persawahan alami kekeringan. (MGN/Catur Hariono)

Terancam Gagal Panen, 175 Hektare Sawah di Bangka Selatan Kekeringan

Media Indonesia • 22 August 2024 09:57

Bangka Selatan: Area persawahan di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, yang terdampak kekeringan terus meluas. Hingga saat ini, sudah 175 hektare sawah mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.

"Pasokan air di embung dan sungai sudah berkurang karena tidak ada hujan akibat musim kemarau," ujar perwakilan Kelompok Tani Sinar Bune, Suyuti, Kamis (22/8).

Padahal menurutnya, kondisi padi sudah mulai bunting atau menuju fase menguning dan sebagian sudah mulai menguning.

"Satu kelompok punya 35 hektare lahan. Total ada lima kelompok. Kurang lebih sekitar 175 hektare terdampak kekeringan. Itu baru perkiraan. Diprediksi masih banyak lagi," imbuhnya.

Ia mengaku belum menerima bantuan pompa air dari pemerintah pusat maupun daerah. Jika ada pompa, para petani masih bisa memanfaatkan air yang jumlahnya sedikit.
 

Baca juga: Ribuan Keluarga di Kabupaten Malang Terancam Dampak Kekeringan

"Ada debit air hanya sejengkal orang dewasa. Itu posisinya di bawah bantalan pintu air sehingga tidak lagi bisa mengalir," tuturnya.

Ia mengutarakan, kondisi kekeringan di dua tahun terakhir sangat parah. Tahun ini bahkan kekeringan terjadi lebih lama. Retakan tanah di area persawahan terlihat lebih lebar dan dalam dibanding tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu sebagian besar petani tidak bisa berharap banyak dari hasil panen tahun ini.

"Harapan kami adanya pompanisasi, karena debit air Embung Yamin masih bisa mencukupi hingga masa panen. Jadi kalau debit air sudah habis, berarti sudah habis juga harapan petani dan terancam gagal panen," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)