19.880 Warga Klaten Alami Krisis Air Bersih

BPBD Klaten menyalurkan bantuan air di Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Sabtu, 7 September 2024. MI/Djoko Sardjono

19.880 Warga Klaten Alami Krisis Air Bersih

Media Indonesia • 9 September 2024 06:19

Klaten: Sebanyak 6.282 keluarga atau 19.880 jiwa yang tersebar di 14 desa Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih imbas dari musim kemarau.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan pihaknya terus menggiatkan droping air untuk membantu warga yang dilanda kekeringan. Hingga saat ini telah tersalurkan 566 tangki atau 2,830 juta liter.

"Kekeringan di Klaten meluas, dari delapan desa pada pekan lalu menjadi 14 desa saat ini. Adapun desa yang mulai kekeringan, yakni Desa Beteng, Tegalrejo, Krakitan, Jambakan, Gaden, dan Gemampir," kata Syahruna di Klaten, Minggu, 8 September 2024.
 

Baca: Debit Air PDAM Karanganyar Anjlok hingga 20 Liter per Detik Imbas Kemarau
 
Syahruna menjelaskan desa-desa yang mengalami kekeringan yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, Tlogowatu, Tangkil, dan Tegalmulyo di Kecamatan Kemalang. Kemudian, Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko, Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom, Desa Dukuh, Jotangan, Tegalrejo, Krakitan, dan Jambakan di Kecamatan Bayat, dan Desa Gaden di Kecamatan Trucuk.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati, menambahkan pihaknya sejak 10 Juni-7 September 2024 telah menyalurkan bantuan air ke 14 desa kekeringan total 566 tangki atau 2,830 juta liter.

Adapun keluarga penerima manfaat (KPM) droping air total 6.282 keluarga atau 19.880 jiwa. Dari jumlah itu, 4.582 keluarga atau 14.490 jiwa di antaranya warga lima desa di Kecamatan Kemalang.

"Kegiatan droping air untuk penanganan daerah kekeringan di Klaten, didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Bupati No 32/360/10/2024 tentang penetapan Klaten dalam status tanggap darurat kekeringan musim kemarau ini," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)