Kementan Optimalisasi Lahan Rawa seluas 500 Ha di Aceh Utara

Mentan Amran Sulaiman. Foto: MI/Susanto.

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa seluas 500 Ha di Aceh Utara

Media Indonesia • 16 May 2024 14:39

Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan indeks pertanian (IP) secara signifikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan nasional melalui optimasi lahan (Opla) rawa. Salah satunya dilakukan di Kabupaten Aceh Utara pada lahan rawa seluas 500 hektare (ha).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan akan melakukan optimasi lahan rawa ini, baik pada lahan rawa yang non daerah irigasi (non-DIR) maupun lahan rawa yang sudah memiliki irigasi.

"Kita bukan buka sawah baru lagi, tetapi mengoptimalkan lahan rawa yang sudah ada dengan Irigasi yang baik, pengolahan tanah yang lebih baik, dengan bibit yang benar sehingga IP bisa terdongkrak dan produksi meningkat," ujar Amran, dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis, 16 Mei 2024.

Amran melanjutkan, kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur. Nantinya, hasil optimalisasi lahan ini akan menjadikan lahan pertanian produktif melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan.

"Tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi hal yang krusial dalam pengelolaan lahan rawa," ungkap Amran.

Adapun tujuan utama dari optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian/peternakan.

"Kegiatan optimasi lahan rawa tidak hanya fokus pada pekerjaan konstruksi atau perbaikan jaringan irigasi dan pengolahan tanah di lahan rawa," jelas dia.
 

Baca juga: Mentan Pastikan Bantuan Pemerintah Sampai ke Petani
 

Upaya optimasi lahan rawa


Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, optimasi lahan ini dilaksanakan melalui kegiatan penataan sistem tata air dan lahan yang telah dimanfaatkan.

"Hingga saat ini telah dilaksanakan kegiatan normalisasi saluran pembuang sepanjang 8.315 meter, pembuatan saluran pembawa 230 meter, talang air, pembuatan gorong-gorong satu unit dan pembuatan pintu air dan gorong-gorong dua unit. Pekerjaan ini telah dapat mengairi lahan seluas 331 Ha, dan terus dikerjakan hingga semua target terpenuhi," sebut dia.

Untuk kegiatan konstruksi optimasi lahan rawa pada 2024, lanjutnya, terdapat sejumlah pilihan, yakni pembangunan/rehabilitasi tanggul, rehabilitasi/pembangunan pintu air, dan rehabilitasi/pembangunan saluran irigasi dan drainase. Selain itu, juga ada pengadaan pompa air, pipa/gorong-gorong, pembuatan Jembatan/Jalan Usaha Tani (JUT), penyiapan/pengolahan lahan, dan penanaman.

"Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan," kata dia.

"Antara lain penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain. Ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi risiko banjir atau genangan air yang dapat merusak tanaman pertanian," tambah Ali.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)