Rakyat Suriah Rayakan Satu Tahun Tumbangnya Rezim Bashar al-Assad

Rakyat Suriah rayakan kejatuhan Rezim Bashar al-Assad. (SANA)

Rakyat Suriah Rayakan Satu Tahun Tumbangnya Rezim Bashar al-Assad

Riza Aslam Khaeron • 7 December 2025 15:45

Damaskus: Warga Suriah memadati sejumlah titik di Damaskus dan kota-kota lain untuk merayakan satu tahun tumbangnya rezim Bashar al-Assad, menjelang puncak peringatan pada Senin, 8 Desember 2025.

Melansir Al Jazeera, tanggal tersebut menandai hari "pembebasan" ibu kota Damaskus sekaligus seluruh wilayah Suriah, setelah ofensif cepat yang dipimpin kelompok Islamis Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan penguasa lama negara itu setahun sebelumnya.

Suasana perayaan telah terasa sejak beberapa hari sebelumnya.

Di sekitar Alun-alun Umayyad, Damaskus, dan Hama, anak-anak tampak menjulurkan badan dari jendela kendaraan sambil mengibarkan bendera hijau, putih, dan hitam Suriah. Kembang api meledak di langit, klakson mobil bersahut-sahutan, dan kerumunan warga terus bertambah hingga dini hari Sabtu, 6 Desember 2025.

Sejumlah warga yang sebelumnya hidup dalam pengungsian maupun diaspora turut kembali untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Melansir Al-Jazeera, seorang warga Suriah bernama Abu Taj, 24 tahun, menceritakan perjalanannya meninggalkan pedesaan Aleppo sekitar satu dekade lalu setelah rumahnya hancur akibat pertempuran antara pasukan rezim dan oposisi.

Ia sempat berpindah dari Damaskus ke Beirut, kemudian menyusul ayahnya ke Arab Saudi, dan melanjutkan studi di Mesir. Ia kembali ke Suriah lebih dari seminggu sebelum massa mulai memadati jalanan untuk memperingati operasi yang menembus Damaskus dan memaksa Bashar al-Assad melarikan diri ke Moskow.

"Budaya negara ini sekarang milik rakyat," ujar Abu Taj, Damaskus, Jumat, 5 Desember 2025, dikutip Al Jazeera.

Bagi banyak warga, tumbangnya rezim al-Assad menjadi penanda berakhirnya negara polisi yang brutal, dikenal karena praktik penyiksaan dan penghilangan paksa. Momen ini memberikan kelegaan setelah puluhan tahun kekuasaan keluarga al-Assad sejak Hafez al-Assad berkuasa pada 1970.
 

Baca Juga:
Loyalis Assad Disebut Pimpin Pemberontakan Baru di Suriah dari Moskow
 

Rangkaian Tragedi Menyelimuti Suriah Baru

Meski begitu, euforia pembebasan tak sepenuhnya menghapus kekhawatiran. Pada masa-masa awal rezim baru ini, sebagian warga cemas Suriah akan mengalami ketidakstabilan sebagaimana terjadi di negara-negara lain pasca-kejatuhan rezim.
 
Tahun pertama pasca-Assad juga tidak lepas dari tragedi. Al Jazeera mencatat adanya kekerasan sektarian yang meluas di wilayah pesisir pada Maret 2025 terhadap kelompok etnis Alawite, dan kembali terjadi di Suwayda pada Juli 2025 terhadap kelompok Druze.

Dalam dua insiden tersebut, pasukan yang disebut berhubungan dengan rezim lama dituduh mengobarkan ketegangan dan memicu pembunuhan balasan serta penargetan kelompok minoritas oleh pasukan yang disebut berhubungan dengan rezim saat ini.

Ketegangan lain sempat mengguncang Homs pada bulan lalu sebelum diredam oleh aparat.

Namun di tengah catatan kelam itu, simbol-simbol perubahan mendominasi ruang publik. Bendera baru Suriah berkibar di banyak sudut Damaskus.

Umayyad Square di kota Damaskus diprediksi akan menjadi pusat utama perayaan ini. Keramaian mulai menguat sejak Jumat sore, 5 Desember 2025, ketika ribuan anak muda berkonvoi menggunakan minivan dan skuter menuju bundaran bersejarah itu.

Di lokasi tersebut, sisa kerusakan akibat serangan Israel ke Kementerian Pertahanan pada Juli 2025 masih tampak jelas.
 

Suriah Memiliki Harapan

Rahma al-Taha, seorang pengacara di Suriah mengakui masa-masa awal setelah pembebasan penuh ketidakpastian. Namun, ia menilai kondisi secara bertahap membaik selama setahun terakhir.

"Segalanya lebih baik, dan setiap bulan kami melihat hal-hal baru," ujarnya.

"Ada harapan," tambahnya, Damaskus, Jumat, 5 Desember 2025, dikutip Al Jazeera.

Harapan baru juga muncul dari sinyal pelonggaran sanksi berat Amerika Serikat terhadap Suriah, walau pemerintahan baru dipimpin Ahmed al-Sharaa, sosok yang dulu menjadi buronan AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)