Update Korban Meninggal Bencana Banjir dan Longsor di Sumut, 217 Meninggal 209 Hilang

Medan: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan perkembangan terbaru penanganan darurat bencana banjir, banjir bandang, dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Suharyanto memaparkan peningkatan jumlah korban dan upaya penanganan di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.

Suharyanto menyampaikan, hingga hari keempat penanganan darurat, jumlah korban di Sumatera Utara terus bertambah. "Untuk Sumatra Utara korban jiwa bertambah lagi karena operasi pencarian dan pertolongan oleh Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan korban yang sebelumnya dinyatakan hilang," ujar Suharyanto, Senin, 2 Desember 2023.

Ia menjelaskan, penambahan data korban merupakan hal wajar dalam situasi bencana. "Biasa terjadi dalam situasi bencana, data akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Korban jiwa untuk Sumatra Utara mencapai 217 jiwa meninggal dunia, kemudian 209 yang masih hilang," jelasnya.
 

Daerah terdampak meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Bencana yang bermula sejak 25 November 2023 ini baru ditetapkan status darurat bencananya oleh Gubernur Sumatera Utara pada 27 November 2023.

BNPB bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan terus mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan. Distribusi logistik melalui jalur darat dan udara juga dipercepat, meski terkendala rusaknya sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan di ketiga provinsi.

Suharyanto memastikan bahwa pusat operasi penanganan bencana terus berkoordinasi erat untuk memaksimalkan upaya pertolongan dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.


Warga terdampak banjir di Dusun V, Desa Pematang Ganjang, Sei Rampah sudah empat hari bertahan di posko pengungsian Mushola SMK N 1 Sei Ramlah. Minggu (30/11/2025). ANTARA/Darmawan