Pengungsi Banjir di Langkat Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi banjir di Kecamatan Tanjungpura, Langkat masih bertahan di posko pengungsian. (Metro TV/ Bayu Dian Aditama)

Pengungsi Banjir di Langkat Mulai Terserang Penyakit

10 December 2025 07:04

Langkat: Ratusan korban banjir di Kecamatan Tanjungpura, Langkat, Sumatra Utara, masih bertahan di posko pengungsian setelah rumah mereka terendam banjir selama 11 hari. Lamanya tinggal di pengungsian mulai memicu berbagai keluhan kesehatan, terutama di kalangan anak-anak, orang dewasa, hingga para lansia.

Sejumlah pengungsi mengeluhkan demam, batuk-pilek, perut kembung, serta gatal-gatal, yang diduga muncul akibat kondisi posko yang minim fasilitas. Lokasi pengungsian yang ditempati tidak memiliki dinding maupun pintu, membuat para pengungsi kedinginan setiap malam, terutama saat hujan turun.

Warga menilai kondisi ini semakin meresahkan. Mereka menegaskan bahwa kebutuhan utama saat ini bukan lagi sebatas bantuan sembako, melainkan penanganan serius terhadap lambatnya surut air di pemukiman. Meski permukaan sungai sudah menurun, genangan di kawasan perumahan justru tidak kunjung surut.
 


Beberapa fasilitas pendidikan di Kelurahan Tanjungpura, seperti MAN 2, MAN 1, dan SMK Negeri Tanjungpura, masih dijadikan tempat pengungsian darurat. Gedung-gedung bertingkat itu kini menjadi tempat berlindung bagi ratusan warga yang terdampak.

Salah satu pengungsi, Nenek Aminah, mengungkapkan bahwa dirinya bersama warga lainnya sudah sepuluh hari berada di posko tanpa fasilitas yang memadai. "Banyak warga sudah mulai sakit. Posko tidak punya dinding, jadi kalau malam hari kami tidur kedinginan," ujarnya saat ditemui, Selasa siang, 9 Desember 2025. 


Posko pengungsian di Kecamatan Tanjungpura, Langkat. (Metro TV/ Bayu Dian Aditama)

Senada dengan itu, seorang warga bernama Hendra juga mengungkapkan bahwa air di permukiman tak kunjung surut diduga karena benteng penahan air yang rusak, serta belum adanya upaya penyedotan air secara maksimal dari pihak terkait.

Masyarakat mendesak pemerintah untuk bertindak cepat. Mereka menegaskan bahwa masih ada ratusan warga yang terjebak banjir di rumah masing-masing. "Apakah pemerintah menunggu korban lebih banyak dulu sebelum bertindak?" cetus seorang pengungsi yang enggan disebutkan namanya.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Langkat segera mempercepat penanganan banjir. Sebab, mereka ingin kembali ke rumah dalam kondisi aman dan sehat. (Bayu Dian Aditama)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)