Penembakan di Brown University di Providence, Amerika Serikat, telah menewaskan dua mahasiswa. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 15 December 2025 15:09
Providence: Otoritas Amerika Serikat akan membebaskan seorang pria yang sempat ditahan terkait penembakan di Brown University, sementara perburuan terhadap pelaku penembakan sebenarnya yang menewaskan dua mahasiswa masih berlanjut.
Seorang individu yang sebelumnya ditahan dalam penyelidikan penembakan di Brown University, Providence, Rhode Island, akan segera dilepaskan, demikian disampaikan pejabat AS pada Minggu, 14 Desember. Pihak berwenang menegaskan bahwa pencarian terhadap tersangka utama kembali dilanjutkan.
Penembakan terjadi pada Sabtu di kampus universitas elite Ivy League tersebut, tepatnya di sebuah gedung tempat ujian sedang berlangsung. Insiden itu memicu penguncian kampus (lockdown) dan perburuan tersangka selama berjam-jam.
Otoritas AS pada Minggu dini hari sempat menahan seorang yang disebut sebagai person of interest dalam insiden penembakan massal tersebut, yang juga melukai sembilan orang lainnya. Kasus ini menambah panjang daftar serangan bersenjata di lingkungan sekolah dan kampus di Amerika Serikat.
Presiden Brown University, Christina Paxson, mengonfirmasi dalam surat kepada sivitas akademika bahwa seluruh 11 korban merupakan mahasiswa.
“Dalam waktu dekat, kami akan membebaskan individu yang sebelumnya ditahan hari ini,” ujar Wali Kota Providence Brett Smiley, seperti dikutip dari TRT World, Senin, 15 Desember 2025.
Jaksa Agung Rhode Island Peter Neronha menegaskan tidak ada dasar hukum untuk terus menahan pria tersebut. “Saya rasa adil untuk mengatakan tidak ada dasar untuk menganggapnya sebagai person of interest,” kata Neronha kepada wartawan. “Itulah sebabnya dia dibebaskan.”