Ilustrasi nelayan. Medcom
Achmad Zulfikar Fazli • 18 January 2025 11:11
Jakarta: Kepemimpinan ganda di Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dinilai membuat bingung para nelayan se-Indonesia. Dua kepengurusan HNSI tersebut, yakni kepengurusan pimpinan Herman Herry dan pimpinan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Purn Soemarjono.
"Para pengurus pengurus pusat sibuk dalam merebut jabatan Ketua Umum HNSI. Para anggota juga bingung dengan dengan kepengurusan ganda di pusat saat ini," kata Aktivis Nelayan HNSI Andy Willkam Sinaga dalam keterangannya, Sabtu, 18 Januari 2025.
Andy mengungkapkan saat ini para nelayan Muara Baru dan Muara Gembong Bekasi merasa tidak pernah lagi diadvokasi hak-hak normatifnya. Seperti, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan anggota HNSI.
Di samping itu, banyak persoalan tentang nelayan di Indonesia yang harus diselesaikan HNSI. Di antaranya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) oleh nelayan asing, seperti dari Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
"Mereka sering menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Kemudian praktik menangkap ikan secara berlebihan menyebabkan 75 persen sumber daya ikan Indonesia dieksploitasi," kata Andy.
Baca Juga:
Muhammadiyah Desak Polisi Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut Tangerang |