Rusia Siap Memulai Pertukaran Tahanan dengan Ukraina Pada 7-9 Juni

Pasukan Ukraina dengan kendaraan militer. Foto: The New York Times

Rusia Siap Memulai Pertukaran Tahanan dengan Ukraina Pada 7-9 Juni

Fajar Nugraha • 5 June 2025 09:05

Moskow: Ajudan presiden Rusia Vladimir Medinsky pada hari Rabu mengatakan Moskow siap untuk melakukan pertukaran tahanan dengan Ukraina, yang disetujui selama pembicaraan damai langsung di Istanbul awal minggu ini, pada 7-9 Juni.

“Kami berasumsi bahwa mungkin akan ada 1.200 orang di setiap pihak, dan ini akan menjadi pertukaran tahanan perang terbesar lagi. Kami siap untuk memulainya, pada 7, 8, 9 Juni. Kami, dari pihak kami, sepenuhnya siap untuk ini,” kata Medinsky saat memberi pengarahan kepada Presiden Vladimir Putin tentang pembicaraan yang diadakan di kota metropolitan Turki tersebut.

Medinsky, yang memimpin delegasi Rusia selama negosiasi pada hari Senin, mengatakan bahwa selama pembicaraan tersebut mereka menyampaikan posisi Putin bahwa pertemuan para pemimpin dengan Ukraina adalah mungkin.

“Namun, hal itu perlu dijabarkan secara substantif dengan hasil, karena kepala negara tidak boleh menyusun rincian perjanjian, tetapi menyetujuinya, yaitu membuat keputusan akhir mengenai hal-hal yang telah disiapkan dan disepakati sebelumnya,” kata Medinsky, seperti dikutip Anadolu, Rabu 5 Juni 2025.

Ajudan presiden tersebut mengatakan bahwa Rusia menyerahkan rancangan nota kesepahamannya tentang visi Moskow untuk perdamaian, yang menurutnya terdiri dari dua bagian, yaitu syarat-syarat untuk mencapai perdamaian jangka panjang dan syarat-syarat untuk gencatan senjata.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa Ukraina, pada bagiannya, menyampaikan posisinya sendiri, yang menurutnya diringkas menjadi dua poin, yaitu memulai dengan gencatan senjata tanpa syarat dan kemudian mempersiapkan pertemuan puncak para pemimpin.

Medinsky mengatakan pihak Rusia juga siap untuk memindahkan jenazah 6.000 prajurit Ukraina ke Kyiv “dalam beberapa hari mendatang,” dan menerima jenazah prajurit Rusia, sebagaimana disepakati selama negosiasi di Istanbul.

Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa isu-isu kemanusiaan berada "di sela-sela" negosiasi, dengan pihak Rusia menyerukan selama perundingan agar fokus pada pengembangan kondisi perdamaian daripada gencatan senjata sementara.

"Saluran interaksi yang efektif telah dibangun untuk semua tindakan kemanusiaan. Mengenai isu-isu lain, keputusan ada di tangan mereka," Medinsky menambahkan.

Pada Senin, Istanbul menjadi tuan rumah putaran kedua perundingan perdamaian Rusia-Ukraina setelah putaran pertama, juga di kota metropolitan Turki, pada tanggal 16 Mei. Kali ini, kedua belah pihak sepakat untuk menukar lebih banyak tawanan perang -- dengan fokus pada yang termuda dan paling parah terluka -- dan mengembalikan jenazah 6.000 tentara dari masing-masing pihak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)