Ilustrasi DPR/Metro TV/Fachri
M Sholahadhin Azhar • 30 April 2025 13:04
Jakarta: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi, menyoroti lambannya pembentukan Tim Pengendali Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Provinsi Jawa Timur. Nurhadi menilai hal tersebut bentuk ketidakseriusan.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
"Kalau dari paparan Bapak (Menteri Wihaji) tadi saya melihat dari 38 kabupaten, baru 14 yang membentuk tim. Artinya ada sekitar 24 daerah atau sekitar dua pertiga wilayah Jawa Timur belum aktif. Ini mencerminkan minimnya keseriusan kepala daerah dalam memerangi stunting, padahal ini program yang sangat bagus," kata Nurhadi di DPR, Rabu, 30 April 2025.
Ia meminta agar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN tidak hanya menyajikan data dalam laporan, tapi juga mengambil langkah-langkah strategis yang lebih konkret.
Selaku anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi pun meminta kepada Menteri Wihaji beserta jajaran agar dapat mengambil langkah-langkah strategis, baik secara administratif maupun reward and punishment apabila menemukan daerah yang abai terhadap pencegahan stunting, sehingga menghambat target jangka panjang menuju 2025.
Nurhadi juga mendorong agar kementerian tidak ragu untuk mengumumkan ke publik daerah-daerah yang tidak patuh atau belum membentuk tim pengendali stunting.
"Bila perlu diumukan saja ke publik daerah-daerah yang tidak patuh," tegasnya.
Baca: Kepala BKKBN Wihaji Yakini MBG Bantu Tekan Prevalensi Stunting |