Legislator Desak Evaluasi Standar Keselamatan Rinjani Usai Pendaki Brazil Tewas

Jakarta: Tragedi pendaki asal Brasil yang tewas di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, menuai sorotan DPR RI. Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Zulfikar Suhardi, meminta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera mengevaluasi standar keselamatan destinasi wisata ekstrem di Indonesia.

Juliana Marins, 27 tahun, diketahui terjatuh ke jurang sedalam 600 meter saat mendaki pada Sabtu (21/6/2025). Jenazah korban baru berhasil dievakuasi tim SAR empat hari kemudian, Rabu (25/6/2025). Insiden tersebut memicu perhatian luas di Brasil dan komunitas internasional.

“Saya menilai kemenpar perlu untuk mengkaji standar keselamatan terkait wisata-wisata yang bisa dikatakan ekstrem, karena kita tau bahwa wisata ekstrem tentu punya resiko dan tantangan yang lebih besar apalagi kita berbicara alam,” kata Zulfikar Suhardi, Jumat, 27 Juni 2025. 
 

Baca juga: Jenazah WN Brasil yang Terperosok di Jurang Gunung Rinjani Rampung Menjalani Autopsi

Politikus muda Partai Demokrat itu juga menegaskan pentingnya langkah strategis agar reputasi pariwisata Indonesia tidak semakin tertinggal.

“Agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari sektor pariwisata negara lain yang sekarang semakin selangkah dari kita,” ungkap dia.

Menurutnya, koordinasi lintas kementerian menjadi kunci untuk memastikan keamanan wisatawan di destinasi alam terbuka.

“Alam ini kita tidak bisa menebak kondisinya sewaktu-sewaktu dia bisa berubah. Jadi memang perlu ada standar yang harus ditetapkan,” lanjut Zulfikar.

Selain itu, legislator asal Sulawesi Barat ini mendesak Kemenpar bersikap tegas jika ada temuan pelanggaran dalam kasus kematian pendaki asal Brasil tersebut.

“Kemudian jika ditemukan pelanggaran sekecil apapun wajib diberikan sanksi yang tegas karena kita berbicara nyawa, tidak ada yang lebih mahal dari nyawa,” tandas dia.

Sebelumnya, pendakian di Gunung Rinjani kerap menjadi favorit wisatawan mancanegara. Namun, peristiwa ini memunculkan pertanyaan serius mengenai kesiapan standar keselamatan dan prosedur penanganan darurat bagi pengunjung di jalur ekstrem.