Inflasi Euro Melambat di Tengah Ketegangan Perdagangan AS

Bendera Uni Eropa berkibar di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)

Inflasi Euro Melambat di Tengah Ketegangan Perdagangan AS

Husen Miftahudin • 2 April 2025 09:27

Brussels: Inflasi zona euro mereda pada Maret 2025, mengisyaratkan meningkatnya tekanan deflasi karena tarif Amerika Serikat (AS) mengancam akan melemahkan ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 2 April 2025, laju inflasi tahunan Zona Euro menurun menjadi 2,2 persen pada Maret, turun dari 2,3 persen pada Februari, menurut perkiraan cepat yang dirilis oleh Eurostat pada Selasa waktu setempat.
 
Di antara semua kategori, jasa diperkirakan mencatat tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 3,4 persen, turun dari 3,7 persen pada bulan sebelumnya.
 
Kepala Ekonom ING untuk Belanda Bert Colijn mencatat, meskipun inflasi jasa yang lebih lemah sebagian dipengaruhi oleh Paskah yang terlambat tahun ini, tren yang lebih luas menunjukkan perlambatan yang lebih berkelanjutan. Ia menyoroti bisnis di sektor jasa telah melaporkan pelemahan ekspektasi harga jual dan pelemahan aktivitas dalam beberapa bulan terakhir.
 

Baca juga: Kebijakan Tarif Sekunder AS Bikin Indonesia Harap-harap Cemas


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Tarif AS tekan deflasi

 
Data menunjukkan inflasi untuk makanan, alkohol, dan tembakau berada pada angka 2,9 persen di Maret, lebih rendah dari 2,7 persen pada Februari. Harga energi mengalami penurunan inflasi tahunan, yaitu kontraksi sebesar 0,7 persen pada Maret, pembalikan dari kenaikan 0,2 persen yang tercatat pada Februari. Sementara itu, inflasi untuk barang industri non-energi tetap stabil pada angka 0,6 persen.
 
"Ketidakpastian seputar prospek inflasi jangka pendek masih sangat tinggi. Tarif AS dapat mengakibatkan tekanan deflasi pada pasar zona euro karena tarif tersebut menekan ekspor dan dengan demikian menekan pertumbuhan," jelas Colijn.
 
Di sisi lain, ia mencatat tindakan pembalasan dari Komisi Eropa kemungkinan akan mengimbangi tekanan deflasi dan mendorong inflasi lebih tinggi di zona euro, karena tindakan tersebut secara efektif berfungsi seperti pajak domestik, biaya yang sebagian akan ditanggung oleh konsumen.
 
Pada Maret, negara-negara anggota zona euro, Estonia, Kroasia, dan Slowakia mencatat tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 4,3 persen. Negara-negara seperti Jerman dan Prancis, yang merupakan 'mesin kembar' Uni Eropa, mencatat tingkat inflasi tahunan masing-masing sebesar 2,3 persen dan 0,9 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)