Riza Aslam Khaeron • 31 October 2025 15:49 
                
                
                    
                        Jakarta: Penemuan partikel mikroplastik dalam air hujan di Jakarta telah menjadi pengingat serius bahwa polusi plastik kini tidak hanya mengancam lautan dan tanah, tetapi juga udara dan air yang kita gunakan setiap hari.
Berdasarkan laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dirilis pada 17 Oktober 2025, mikroplastik ditemukan dalam setiap sampel air hujan yang diuji di ibu kota.
Partikel-partikel tersebut berasal dari berbagai sumber seperti serat pakaian sintetis, debu jalanan, asap kendaraan, dan pembakaran sampah plastik.
Temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah menjadi bagian dari siklus atmosfer dan dapat terhirup atau tertelan oleh manusia melalui air dan udara.
Karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari cara mengurangi polusi mikroplastik di lingkungan.
Berikut tips yang bisa digunakan.
 
Kurangi Plastik Sekali Pakai 
Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai merupakan langkah penting untuk menekan sumber 
mikroplastik. BRIN menyebutkan bahwa produk seperti kantong plastik, botol air sekali pakai, dan kemasan makanan merupakan kontributor utama mikroplastik.
Sebagai alternatif, gunakan tas kain, botol minum isi ulang, serta wadah makan dan peralatan makan yang dapat digunakan berulang kali.
 
Jangan Membakar Sampah plastik
Pembakaran sampah plastik secara terbuka melepaskan partikel 
mikroplastik ke udara. BRIN mencatat bahwa proses ini menjadi salah satu sumber utama partikel yang terbawa angin dan turun bersama hujan.
Oleh karena itu, sampah plastik sebaiknya dipilah dan disalurkan ke sistem pengelolaan resmi seperti bank sampah atau tempat pengumpulan daur ulang.
 
Gunakan Filter Mikroplastik di Mesin Cuci
Pakaian berbahan sintetis melepaskan serat mikro setiap kali dicuci. Tanpa penyaringan, serat ini akan mengalir ke saluran air dan mencemari lingkungan.
Memasang filter mikroplastik di saluran pembuangan mesin cuci bisa membantu menahan partikel tersebut agar tidak memasuki sistem air limbah.
 
 
Kurangi Perjalanan dengan Kendaraan
Gesekan ban kendaraan dengan jalan menghasilkan 
mikroplastik yang terangkat ke udara.
Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang tidak perlu dan merawat tekanan ban secara berkala dapat memperlambat keausan ban serta menekan pelepasan mikroplastik dari permukaan jalan.
 
Pilah Sampah dengan Baik
Daur ulang yang dimulai dari rumah dapat mengurangi volume plastik yang berakhir di tempat pembuangan terbuka. BRIN menekankan pentingnya memilah sampah menjadi organik dan anorganik, lalu mengelola limbah anorganik seperti plastik ke jalur yang benar agar tidak mencemari lingkungan dan ikut terbawa siklus air.
Membatasi konsumsi 
mikroplastik bukan hanya soal pilihan gaya hidup, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi dan kesehatan generasi mendatang.
Setiap langkah kecil seperti memilah sampah, memilih produk ramah lingkungan, dan mengurangi plastik sekali pakai dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi pencemaran mikroplastik di lingkungan.
Dengan kesadaran kolektif dan perubahan perilaku sehari-hari, kita dapat menekan jejak mikroplastik dan menjaga ekosistem tetap lestari.